TEMPO.CO, San Francisco - Apple telah merekrut pakar robotika terkenal Yoky Matsuoka, salah satu pendiri lab Google X dan mantan kepala teknologi di Nest, untuk bekerja pada proyek-proyek kesehatan pembuat iPhone itu.
Matsuoka meninggalkan Nest tahun lalu untuk pindah ke Twitter sampai ia didiagnosis penyakit yang mengancam jiwa, menurut sebuah unggahan di Medium, Mei lalu. Pengobatan penyakit yang dirahasiakan itu efektif, demikian isi unggahan tersebut.
Apple mengatakan Matsuoka bekerja untuk Chief Operating Officer Jeff Williams, yang mengawasi sejumlah inisiatif kesehatan raksasa teknologi itu. Upaya mereka mencakup kerangka HealthKit untuk mengembangkan aplikasi, ResearchKit untuk menggunakan ponsel dalam penelitian medis, dan CareKit untuk membantu individu meningkatkan perawatan medis mereka.
Matsuoka telah memiliki karier yang menarik. Setelah pindah ke Amerika Serikat dari Jepang saat remaja untuk mengejar karier tenis, ia kuliah di University of California, Berkeley. Cedera mengkandaskan masa depannya di tenis, tapi dia menjadi tertarik dalam membangun robot bermain tenis, yang membawanya ke MIT, tempat ia mendapatkan gelar PhD dan membantu mengembangkan BarrettHand, sebuah lengan robot revolusioner.
Dia kemudian menghabiskan satu dekade sebagai akademikus di Carnegie Mellon University dan University of Washington di Seattle sebagai profesor robotika. Di antara murid-muridnya di Carnegie Mellon, ada Matt Rogers, yang mendirikan Nest dengan Tony Fadell.
Pada 2007, Matsuoka memenangi hibah “genius” MacArthur Foundation untuk pekerjaannya di neurorobotics, yang menggunakan teknologi untuk membantu orang cacat dan korban stroke mengaktifkan kembali anggota tubuh mereka.
Matsuoka meninggalkan University of Washington untuk membantu Google memulai proyek laboratorium X pada 2009 dan bergabung dengan Rogers di Nest pada 2010 sebagai kepala teknologi. Di Nest, Matsuoka mengembangkan antarmuka pengguna dan algoritma pembelajaran untuk produk otomatis perusahaan.
Google membeli Nest pada 2014 dan Matsuoka mengumumkan ia meninggalkannya lalu menuju Twitter setahun kemudian, sebelum dia berubah pikiran karena penyakitnya.
FORTUNE | ERWIN Z