Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pulau Moyo dan Pulau Satonda Bakal Jadi Taman Nasional

image-gnews
Pemandangan indah di puncak Gunung Tambora di Bima, Nusa Tenggara Barat, 9 Maret 2015. Gunung Tambora akan dicanangkan sebagai Taman Nasional untuk memajukan kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora (SAMOTA) sebagai poros ekonomi maritim di Sumbawa. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Pemandangan indah di puncak Gunung Tambora di Bima, Nusa Tenggara Barat, 9 Maret 2015. Gunung Tambora akan dicanangkan sebagai Taman Nasional untuk memajukan kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Tambora (SAMOTA) sebagai poros ekonomi maritim di Sumbawa. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, Mataram -Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Museum Geologi Badan Geologi (BG) sedang melakukan survei Pulau Moyo (Kabupaten Sumbawa) – Pulau Satonda (Kabupaten Dompu). Keduanya akan dijadikan taman nasional Moyo - Satonda. Utamanya perairan lautnya yang selama ini sebagai taman wisata alam laut.

Perekayasa Fungsional Museum Geologi BG Heryadi Rachmat menjelaskan kegiatan survei tersebut kepada Tempo, Kamis 5 Mei 2016. ‘’Banyak potensi lautnya. Kalau sudah jadi taman nasional bisa dimanfaatkan kepentingan edukasi dan lainnya,’’ kata Heryadi Rachmat.

Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA NTB Lugi Hartanto membenarkan bahwa kedua pulau tersebut diinisiasi sebagai taman nasional. ‘’Agar lebih intensif pengelolaannya lebih optimal, "’ ujar Lugi Hartanto. Selama ini, Moyo dan Satonda yang berdampingan dikenal sebagai Taman Buru dan Taman Wisata Alam.

Menurut Heryadi Rachmat, akibat letusan gunung api Tambora pada tahun 1815 terbentuklah pulau Satonda di seberang barat laut dari Tambora. Pulau gunung api ini berada di seberang daratan pulau Sumbawa.

Di dalam pulau seluas 4,8 kilometer persegi tersebut terdapat danau seluas 0,8 kilometer persegi. Semua dasar danaunya berkarang. Airnya pun rasa asin. Menariknya, Danau itu mengikuti pola pasang surut air laut di sekitar pulau tersebut.

Fenomena danau air laut pasang surut Satonda dipuji sebagai keajaiban dunia. ‘’Air laut mengalir melalui bawah tanah. Apabila air laut surut maka danau pun menjadi surut,’’ ucapnya.

Pulau Satonda yang disebut sebagai taman wisata itu pernah diteliti diantaranya oleh E.T.Degens, V Ittekot Stephan Kempe (Institute of Biogechemistry and Marine Chemistry, University of Hamburg Jerman) pada bulan Nopember 1984, Prof. D.Eisma, Josef Kazmierczak (Institute of Paleobiology, Polish Academy of Sciences Polandia) pada bulan Desember 1986 dan 1995. Prof.How Kin Wong dan Uwe Selge, 4 Oktober 1986.

Pulau Moyo, yang terletak di sebelah barat Satonda memiliki luas 30.000 hektar. Panjang pulau ini dari selatan ke utara sejauh 27 kilometer dan dari barat ke timur sekitar 8 hingga 20 kilometer. Hak pengusahaan pariwisata alam di dalam taman buru seluas 12.000 hektar. Luas taman buru seluruhnya 22.250 hektar dan luas taman laut seluruhnya 6.000 hektar.

Pulau Moyo dikenal dunia sejak pertama kali dikunjungi Lady Diana. Kini para selebriti dunia berdatangan menginap di hotel eksklusif Amanwana, merupakan pulau karang yang mempunyai topografi yang datar di bagian selatan dan tengah serta bergelombang berbukit di bagian utara. Bukit tertinggi mencapai 600 meter di atas permukaan laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai taman buru, Moyo memiliki potensi satwa liar yang sangat tinggi. Rusa, babi hutan, sapi liar (banteng), kera abu-abu, burung gosong yang telurnya besar dan bila bertelur ia pingsan, ular dan kupu-kupu.

Selain padang savana yang cukup luas, Moyo juga memiliki kekayaan flora. Terdapat pohon tegakan besar yaitu Suren, Kesambi, Kuken, Asam, kayu Batu, Binong, Laban, dan Beringin. Selain keindahan karang lautnya, Moyo juga mempunyai banyak ikan hias seperti dakocan, loreng botana kasur, moris idel, sersan mayor disamping adanya ikan lumba-lumba, tenggiri, kakap, beronang, udang, cumi-cumi.

Di sekitar depan perairan Gedal Brang Sedo, terdapat taman laut yang indah. Di sana bisa dilakukan penyelaman malam hari dan Wreck Dive - yaitu menyelam di sekitar lokasi tenggelamnya kapal Jepang pada zaman Perang Dunia ke-2 yang dipenuhi ikan hias. Wreck Dive berada di lokasi sekitar 30 menit menggunakan boat dari Gedal Brang Sedo. Selain itu, sekitar 100 meter di depan hotel tersebut, terdapat karang laut membentuk dinding setinggi 10-30 meter dan bentangannya 20 meter.

Sesuai hasil ekspedisi Pulau Moyo yang dilakukan LIPI pada 1993, di Ai Manis terdapat paparan terumbu karang yang panjangnya lebih dari 3 kilometer dan lebarnya dari garis pantai ke arah tubir, 60 meter. Belum lagi yang ada di perairan sekitar Moyo lainnya. Seperti di Brangkoa, Sebotok dan Satonda. Lereng terumbu yang hampir tegak lurus sampai di kedalaman lebih dari 40 meter. Pada dinding terumbu yang tegak lurus terdapat gua-gua kecil yang menarik.

Di sana pun ada air terjun Mata Jitu. Untuk kesana, apabila dari Gedal Brang Sedo, menggunakan motor boat yang mesinnya 80 PK waktunya 30 menit menuju Labuan Aji. Dari desa pemukiman penduduk setempat itu ke Mata Jitu jaraknya kira-kira 7 kilometer, atau sekitar satu jam jalan kaki. Jalan menuju air terjun tersebut melewati hutan semak yang kering pada musim kemarau.

Kawasan air terjun tersebut cukup teduh. Suhu air sedang, tidak terlalu dingin. Tinggi air terjun hanya puluhan meter saja, namun di bawahnya, ada tiga tingkat dasar sebelum air mengalir ke alur sungai di bawahnya.

SUPRIYANTHO KHAFID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

Logo Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lipi.go.id)
LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.


Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

21 Mei 2023

Sintung Park, seluas 2,5 hektar di Kabupaten Lombok Tengah. Dokumentasi Foto Kelompok Sadar Wisata Bina Masyarakat Mandiri.. Foto: Istimewa.
Dari Menara Pandang di Sintung Park, Terlihat Keindahan Gunung Rinjani dan Kota Mataram

Di Sintung Park, selain ada kolam renang yang airnya berasal dari sumur bor hingga kedalaman 35 meter, terdapat pemandangan alam sawah terasering.


Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

27 Maret 2023

Kapal tanker MT Kristin terbakar di perairan Pantai Ampenan, Mataram, NTB, Ahad, 26 Maret 2023. Kapal tanker yang mengangkut BBM tersebut terbakar di tengah laut tidak jauh dari Terminal BBM Ampenan sekitar pukul 15.00 Wita dan mengakibatkan tiga anak buah kapal meninggal dan sisanya  berhasil dievakuasi. ANTARA/Ahmad Subaidi
Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang Terbakar di Mataram Ditemukan

Satu Jenazah ABK Kapal MT Kristin yang terbakar di perairan Pantai Ampenan, Kota Mataram ditemukan. Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara.


Festival Bau Nyale 2023: Malam Puncak Meriah di Pantai Tanjung Aan, Ribuan Warga Ikut Tradisi

11 Februari 2023

Suasana Bau Nyale di Mandalika. Dok. ITDC
Festival Bau Nyale 2023: Malam Puncak Meriah di Pantai Tanjung Aan, Ribuan Warga Ikut Tradisi

Sejak Jumat malam, masyarakat mulai berdatangan ke lokasi pelaksana Festival Bau Nyale di Pantai Tanjung Aan dan Pantai Seger.


Bandara Lombok Sambut Penumpang Perdana 2023 dengan Kalungan Selendang Tenun

1 Januari 2023

Penumpang pertama tiba di Bandara Inernasional Lombok 1 Januari 2023. Dok. AP 1 - Bandara Inrernasional Lombok
Bandara Lombok Sambut Penumpang Perdana 2023 dengan Kalungan Selendang Tenun

Manajemen Bandara Lombok sebelumnya juga mengadakan kegiatan pelepasan penumpang terakhir yang berangkat dari Bandara Lombok.


Melihat Tradisi Empas Menanga Mual di Desa Akar-akar untuk Sambut Musim Tanam

23 Desember 2022

Ritual Empas Menanga di Lombok Utara. Dok. Humas Pemkab Lombok Utara
Melihat Tradisi Empas Menanga Mual di Desa Akar-akar untuk Sambut Musim Tanam

Ritual itu merupakan tradisi adat yang dilakukan warga setempat sejak zaman nenek moyang di desa Akar-akar.


Turis Asing Sebut Desa Sade Lombok Scamming Village, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

22 Desember 2022

Desa Wisata Sade. wikipedia.org
Turis Asing Sebut Desa Sade Lombok Scamming Village, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Menurut Sandiaga Uno, pada dasarnya Desa Sade adalah desa yang indah dengan kekuatan budaya dan ekonomi kreatif serta masyarakatnya.


Bentuk Simpati Bencana, Kota Mataram Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru

13 Desember 2022

Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. Dok Tempo/Pius E
Bentuk Simpati Bencana, Kota Mataram Tak Akan Gelar Perayaan Tahun Baru

Pemerintah Kota Mataram biasanya menggelar perayaan tahun baru di Lapangan Sangkareang secara meriah.


Rangkaian HUT NTB ke-64, Ada Lomba Triathlon ASN Hingga Parade Budaya

12 Desember 2022

Suasana Gelar Budaya di Kabupaten Lombok Utara. Dok. Diskominfotik NTB
Rangkaian HUT NTB ke-64, Ada Lomba Triathlon ASN Hingga Parade Budaya

Beragam acara dilaksanakan untuk memeriahkan HUT NTB ke-64 di kabupaten dan kota di provinsi itu.


Bandara Lombok Kembali Raih Penghargaan Bandara Sehat dari Kemenkes

23 November 2022

Kesibukan Bandara Lombok Selama 9 Bulan pada 2022. Dok. PT Angkasa Pura I Lombok
Bandara Lombok Kembali Raih Penghargaan Bandara Sehat dari Kemenkes

Selain Bandara Lombok, ada lima bandara kelolaan PT Angkasa Pura I lain yang berhasil mendapat predikat Bandar Udara Sehat 2022.