TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya cyber crime (kejahatan dunia maya) di Indonesia telah menimbulkan angka kerugian yang cukup fantastis, sebesar Rp 126 miliar, pada 2012-2015.
"Selain kerugian finansial, kerugian lain dari cyber crime adalah brand image sebuah perusahaan akan menjadi buruk," ujar Country Manager F5 di Indonesia, Fetra Syahbana, di Raffles Hotel Jakarta, Selasa, 10 Mei 2016.
Penerapan teknologi digital telah mentransformasi banyak hal, termasuk sektor bisnis. Platform digital kini mampu menghubungkan pembeli, penjual, pemasok, hingga mitra dalam waktu bersamaan. Namun kejahatan di dunia maya telah berkembang menjadi penghambat terbesar dari potensi pemanfaatan teknologi digital.
Dengan ancaman keamanan di dunia maya yang semakin banyak, kesadaran pengguna Internet untuk melindungi data-data mereka di ranah online semakin meningkat pula.
F5 Networks adalah sebuah perusahaan yang menyediakan berbagai solusi bagi sebuah ekosistem aplikasi. F5 mengeluarkan produk-produk seperti websafe dan mobilesafe yang dikembangkan untuk memberikan perlindungan terhadap fraud dengan memanfaatkan enkripsi yang canggih, client-less malware detection, dan kemampuan session behavior analysis.
Pengembangan tersebut disajikan untuk menangani ancaman kejahatan dunia maya bagi bisnis berbasis online yang sedang berkembang di Indonesia.
CHITRA PARAMAESTI