TEMPO.CO, Jakarta - Daeng Soetigna, tokoh musik asal Jawa Barat, menjadi tokoh dalam Google Doodle hari ini, 13 Mei 2016. Pria kelahiran Garut, 13 Mei 1908, ini adalah pencipta angklung diatonik yang kini banyak digunakan di pelbagai pementasan musik nasional maupun internasional.
Daeng Soetigna mempunyai latar belakang guru serta pemusik angklung. Ia menjadi pegawai negeri sebagai guru pada 1928 di sebuah sekolah di Garut. Pada 1964, ia pensiun dan mulai berfokus menggeluti musik angklung.
Baca Juga:
Prestasi Daeng mencapai titik puncaknya saat berhasil memodifikasi angklung yang bernada pentatonik menjadi diatonik. Angklung ini kemudian diberi nama kehormatan sebagai angklung Padaeng (Pak Daeng) yang kemudian dipentaskan di berbagai penjuru dunia. Karyanya inilah yang berhasil mendobrak tradisi, membuat alat musik tradisional Indonesia mampu bersanding dengan musik-musik Internasional, seperti yang juga ditemukan di alat musik gamelan.
Selain penemuan angklung diatonik, Daeng Soetogna memainkan puluhan aransemen lagu angklung dengan angklung Padaeng ciptaannya. Ia pun menjadi salah satu pionir untuk menjadikan alat musik Indonesia dikenal di seluruh dunia.
Atas prestasi dan jasanya bagi Indonesia, Daeng Soetigna mendapatkan beberapa penghargaan dari pemerintah. Berikut ini penghargaan-penghargaan tersebut.
1. Piagam Penghargaan atas Jasa di Bidang Kesenian dari Gubernur Jawa Barat Brigjed Mashudi, 28 Februari 1968.
2. Piagam Penghargaan dalam Rangka Mendorong Pertumbuhan, Pemekaran, dan Pengembangan Kesenian Angklung di Ibu Kota dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, 10 September 1968.
3. Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Republik Indonesia Soeharto, 15 Oktober 1968
4. Piagam Penghargaan atas Jasa dalam Pembinaan dan Pengembangan Kesenian Daerah, Khususnya Seni Angklung, dari Gubernur Jawa Barat H.A. Kunaefi, 17 Agustus 1979.
Daeng Soetigna wafat pada 8 April 1984 dan dikebumikan di Bandung. Meski telah tiada, melalui keluarga besarnya, ia tetap menerima berbagai penghargaan atas jasa-jasanya di dunia musik angklung. Ia juga akan selalu dikenang sebagai Bapak Angklung Diatonik yang dikenal di seluruh dunia.
Hari ini, Google menjadikannya tokoh Google Doodle. Tepat pada hari lahirnya ke-108, pada 13 Mei 2016.
LUCKY IKHTIAR RAMADHAN