TEMPO.CO, London - Simon Ashley Bennett, Direktur Unit Keselamatan dan Keamanan Sipil di University of Leicester, dalam sebuah artikel untuk The Conversation, sebagaimana dikutip Daily Mail akhir pekan ini, menguraikan lima penyebab utama kecelakaan pesawat. Menurut dia, sabotase hanya bertanggung jawab atas satu dari sepuluh kecelakaan pesawat.
Baca juga:
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok
Geger Reklamasi: Beredar, Video Ahok Damprat Wartawan Tempo
Namun, dia menambahkan, adalah tidak bijaksana untuk berspekulasi tentang apa yang mungkin benar-benar telah menyebabkan kecelakaan sebuah pesawat.
Berikut ini lima penyebab kecelakaan pesawat.
1. Kesalahan Pilot
Saat pesawat menjadi lebih andal, proporsi kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan pilot telah meningkat dan sekarang angkanya sekitar 50 persen. Pesawat adalah mesin kompleks yang membutuhkan banyak manajemen.
Karena pilot aktif terlibat dengan pesawat di setiap tahap penerbangan, ada banyak hal yang memungkinkan kesalahan, dari kegagalan memprogram komputer manajemen penerbangan (FMC) dengan benar, hingga salah perhitungan dalam bahan bakar yang dibutuhkan.
Namun penting untuk diingat bahwa ketika terjadi kesalahan, pilot adalah garis pertahanan terakhir untuk penyelamatan.
2. Kegagalan Teknik
Kegagalan peralatan masih mencapai sekitar 20 persen dari kecelakaan pesawat, meskipun ada perbaikan dalam kualitas desain dan manufaktur. Walaupun mesin secara signifikan lebih dapat diandalkan saat ini, sesekali masih terjadi kegagalan mesin.
Pada 1989, masalah pada mesin nomor satu (kiri) pesawat Boeing 737-400 Inggris mengakibatkan kehilangan daya. Kesulitan membaca instrumentasi berkontribusi terhadap kesalahan pilot membaca mesin yang mengalami kehilangan tenaga. Kebingungan, pilot mematikan mesin nomor dua (kanan). Akhirnya pesawat kehilangan daya dan jatuh.
3. Cuaca
Cuaca buruk bertanggung jawab sekitar 10 persen dari kecelakaan pesawat. Meskipun banyak alat bantu elektronik, seperti kompas gyroscopic, navigasi satelit, dan uplink data cuaca, pesawat masih terancam badai, salju, dan kabut. Sedangkan petir bukanlah ancaman terhadap kecelakaan pesawat, sebagaimana yang mungkin dikhawatirkan banyak penumpang.
4. Sabotase
Sekitar 10 persen kecelakaan pesawat disebabkan oleh sabotase. Seperti sambaran petir, risiko yang ditimbulkan oleh sabotase jauh lebih sedikit daripada yang diyakini banyak orang. Namun demikian, ada banyak serangan spektakuler dan mengejutkan oleh penyabot.
5. Bentuk Lain dari Kesalahan Manusia
Penyebab lainnya dikaitkan dengan jenis lain dari kesalahan manusia, seperti kesalahan yang dibuat oleh pengendali lalu lintas udara, operator, pemuat barang, pengisi bahan bakar, atau teknisi pemeliharaan. Kadang-kadang, karena bekerja dengan jadwal panjang, teknisi pemeliharaan dapat membuat kesalahan yang berpotensi bencana.
DAILY MAIL | ERWIN Z.
Baca juga:
Geger Reklamasi: Beredar, Video Ahok Damprat Wartawan Tempo
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok