TEMPO.CO, Woods Hole - Tidak ada yang mampu menandingi kehebatan cumi-cumi dalam mengubah warna tubuh. Cumi-cumi mampu bergonta-ganti warna kulit secara cepat, memunculkan berbagai spektrum warna seperti pelangi. Kulit cumi-cumi juga sering kali tampak berkilau dan berkelap-kelip dalam hitungan detik.
Apa rahasia di balik kemampuan itu? Penelitian menguak peran jaringan saraf pada kulit cumi-cumi yang memungkinkannya memainkan warna (iridescence). Cumi-cumi adalah makhluk hidup pertama yang diketahui memiliki kemampuan ini.
Stimulasi listrik dari saraf di kulit cumi-cumi mengubah warna dan reflektansi struktur mirip pelat kecil yang disebut iridophore. "Mekanisme inilah yang memungkinkan perubahan warna kulit cumi-cumi dari spektrum merah hingga biru," ujar peneliti.
Anehnya, meskipun tubuhnya menampilkan aneka warna cerah, cumi-cumi adalah hewan yang buta warna, hanya mampu melihat hitam-putih. Hal ini membuat kening para ilmuwan mengernyit, mengapa dan bagaimana hewan Cephalopoda itu memilih mengembangkan permainan warna?
"Ini membingungkan. Kalaupun permainan warna itu untuk kamuflase, bagaimana cumi-cumi tahu sudah melakukan penyamaran yang tepat? Hewan ini tidak dapat melihat warna," ujar Paloma Gonzalez Bellido, peneliti dari Marine Biological Laboratory di Woods Hole, Massachusetts.
Cumi-cumi, gurita, dan hewan Cephalopoda lainnya memiliki kemampuan mengubah warna tubuh. Kemampuan menakjubkan ini berkat adanya struktur khusus di kulit mereka yang disebut kromatofora. "Tapi cumi-cumi memiliki satu set struktur khusus lainnya yang disebut iridophore," kata Trevor Wardill, rekan penelitian Bellido.
Ia mengatakan iridophore terbuat dari pelat-pelat kecil yang tersusun bertumpuk secara kompleks. Perpaduan iridophore dengan reflektansi cahaya menciptakan panjang gelombang tertentu yang berinteraksi memunculkan warna hampir serupa logam.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB