TEMPO.CO, Jakarta - Kompetisi antar programmer alias hackathon untuk menciptakan prototype media digital masa depan yang diselenggarakan Kelompok Tempo Media dan Microsoft Indonesia di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Kawasan Bisnis Sudirman, Jakarta Pusat, berakhir Kamis 26 Mei 2016 malam.
Dewan Juri yg terdiri dari Redaktur Eksekutif Tempo.co Burhan Sholihin, Kepala Bidang Teknologi Informatika Tempo Handy Dharmawan dan Rofiqi dari Microsoft Indonesia memilih 8 pemenang yang mewakili 8 bidang masalah yang diperlombakan.
Mereka adalah : Jarvis untuk kategori breaking news. Mereka menciptakan aplikasi untuk memudahkan warga dan jurnalis melaporkan peristiwa lewat messenger chat secara real time.
Lalu ada tim AYE-IT yang menciptakan explainer berupa timeline berdasarkan arsip berita lama yang memenangkan kategori big data.
Fariz Tajuddin memenangkan penghargaan di kategori Crowdsourcing. Dia menciptakan aplikasi berbasis messenger chat yang memungkinkan interaksi antara media massa dan warga. Warga bisa menghubungi redaksi setiap saat lewat FB Messenger, LINE, dan macam-macam messenger chat lain.
Hackathon ini memang memperlombakan delapan masalah media digital itu. Kedelapan masalah itu adalah: business models, social media, big data, multimedia, crowdsourcing, user experience, public goods dan breaking news. Semua masalah itu dipilih karena dinilai mewakili tantangan dan kesempatan bagi kebersinambungan media di era digital.
Hackathon ini diikuti 50 tim developers yg diseleksi dari tak kurang dari 100 pendaftar. Mereka kemudian melalui tahap penjurian awal yang memilih 2 tim terbaik di setiap kategori. Ke-16 finalis diharapkan melakukan presentasi alias pitching, sebelum dipilih 8 terbaik berdasarkan kategori.
Kategori multimedia dimenangkan tim Calon Gubernur yang menawarkan model pelaporan berita yg dilengkapi virtual reality.
Kategori user experience dimenangkan tim Lazato, dan Kategori business models dimenangkan tim HaveFn.
Sedangkan kategori public goods dimenangkan tim Pie. Aplikasi Pie ini penting karena menawarkan dashboard analytics untuk mendeteksi penyebaran kebencian di internet.
Terakhir kategori social media dimenangkan tim Lavarus. Tim ini menciptakan PopoBot, sebuah chatbot yg bisa mencari berita akurat dan membongkar hoax di media sosial.
WAHYU DHYATMIKA