TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan ketertarikannya terhadap inovasi teknologi yang dibikin mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ia mempertimbangkan untuk menggunakannya di Kementerian Perhubungan.
"Sepertinya ada dua yang akan kami ambil, yakni aplikasi teknologi untuk pemantauan pergerakan kapal dan teknologi untuk mengatur penempatan kendaraan di atas kapal," katanya setelah menyampaikan kuliah umum, Jumat, 27 Mei 2016.
Teknologi pemantau pergerakan kapal itu, kata dia, dibutuhkan karena kebutuhan pengaturan alur pelayaran yang sangat kompleks. Ia menyebut, di bawah laut terdapat banyak obyek yang musti dicermati, seperti kabel, pipa, dan lain-lain.
Sedangkan aplikasi teknologi pengaturan penempatan kendaraan dalam kapal, disebutnya belum dimiliki Kementerian Perhubungan. "Kami selama ini cuma mengira-ngira, ini kan bahaya," ujarnya.
Selanjutnya, Jonan meminta jajarannya untuk mendiskusikan kembali dua teknologi itu dengan ITS. Pihaknya akan meninjau kemanfaatannya ke depan sebelum benar-benar digunakan, termasuk penerapan di beberapa pelabuhan milik Kementerian. "Kami akan lihat secara detail, yang bagus akan kami coba."
Rektor ITS Surabaya Prof Ir Joni Hermana menyatakan siap bekerja sama dalam bidang teknologi perhubungan. "Kami berterima kasih bila Menhub tertarik dengan beberapa teknologi yang kami tawarkan," tuturnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA