TEMPO.CO, Paris - Pada 2050, populasi dunia akan mencapai sembilan miliar orang. Dengan perubahan iklim yang mulai menampakkan pengaruhnya saat ini, memberi makan sembilan miliar orang akan menjadi suatu tantangan besar. Namun sebuah laporan dua organisasi riset pertanian Prancis menyatakan masalah itu bisa diatasi.
Dalam laporan bersama itu diprediksi bahwa dunia akan mampu memberi makan seluruh populasi manusia pada 2050. Mereka memaparkan temuan dari 2006 hingga 2008 yang dapat memutarbalikkan sejumlah asumsi tentang kondisi pertanian global.
Laporan berjudul “Agrimonde” itu dipublikasikan oleh French National Institute for Agricultural Research (INRA) dan Centre for International Cooperation in Agronomic Research for Development (CIRAD) di Paris. Laporan itu berisi sejumlah temuan mengejutkan dari Afrika dan wilayah lain.
Produktivitas pertanian di Afrika, menurut laporan tersebut, akan berlipat ganda antara 1961 dan 2003. “Temuan ini memutarbalikkan sejumlah asumsi dan merupakan hasil riset kami yang paling mengagetkan,” demikian isi abstraksi laporan yang terbit dalam jurnal Nature tersebut.
Meski telah berlipat ganda, produktivitas Afrika tetap yang paling rendah di antara kawasan lain di dunia. Yakni, berkisar 10 ribu kilokalori per hektare (kcal/ha) dibanding produktivitas dunia, yang mencapai 20 ribu kcal/ha dan 25 ribu kcal/ha di Asia. Produktivitas di kawasan lain meningkat dua hingga tiga kali lipat selama periode yang sama.
Produktivitas Asia terhitung tinggi jika dibandingkan dengan kawasan lain dalam studi itu karena lembaga itu memperhatikan hasil secara keseluruhan, bukan hasil panen tahunan gandum, padi, dan tanaman pangan lain. “Di Asia, hasil panen gandum mungkin lebih rendah. Tapi, jika Anda memasukkan padi dan tanaman pangan lain yang ditanam pada tahun yang sama, total panenan jauh lebih tinggi,” kata Bruno Dorin, pakar ekonomi di CIRAD yang terlibat dalam studi itu.
Temuan lain yang menonjol adalah lahan pertanian potensial di berbagai penjuru dunia, terutama di Afrika dan Amerika Selatan. “Lahan pertanian yang saat ini 1,5 miliar hektare nantinya dapat dikembangkan menjadi 4 miliar, tapi tentu saja hal ini akan merambah padang rumput dan hutan, yang merupakan reservoir keanekaragaman hayati dan karbon,” kata Dorin.
Selanjutnya: Hasil studi itu diakui...