TEMPO.CO, Jakarta - Permainan Pokemon GO dari Nintendo sepertinya menemui hambatan di Korea Selatan lantaran fungsi pemetaan Google terbatas akibat adanya isu keamanan dengan Korea Utara, meski sebagian penggemar telah pergi ke tempat terpencil di mana game itu tetap berfungsi.
Korea Selatan adalah pasar permainan berkomputer terbesar keempat di dunia, setelah Cina, Amerika Serikat, dan Jepang. Demikian laporan firma riset Newzoo yang berbasis di Amsterdam. Nintendo dan Niantic akan kehilangan peluang besar bila permainan tersebut tidak bisa diluncurkan secara resmi di Korea Selatan.
Permainan berteknologi menggabungkan benda maya dua dimensi dan atau tiga dimensi ke lingkungan nyata tiga dimensi yang diproyeksikan ke alam nyata (augmented reality/AR game) tersebut memungkinkan pemain berjalan-jalan di lingkungannya untuk menangkap dan melatih monster kemasan kantong (pocket monster/Pokemon).
Pokemon GO mengandalkan Google Maps. Namun fungsi itu dibatasi demi alasan keamanan nasional di sebagian besar kawasan Korea Selatan oleh pemerintah yang secara teknis masih berperang dengan Korea Utara.
"Karena pemerintah membatasi data peta, Pokemon GO tidak mungkin bisa menggunakan layanan Google Maps secara sempurna di Korea Selatan," demikian keterangan narasumber yang identitasnya tidak disebutkan.
Perwakilan Niantic belum bisa dihubungi. Nintendo dan Google Alphabet pun tidak mau berkomentar mengenai akses Pokemon GO di Semenanjung Korea.
Permainan berjaringan Internet (going online) itu diluncurkan secara resmi di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru. Meski demikian, pengguna di negara lain telah memutar otak agar bisa mengunduh permainan tersebut, baik secara tidak sah maupun membuat akun seakan mereka berasal dari Australia atau Amerika.
Hal tersebut memperburuk masalah masuk akses (log in) yang menimpa Pokemon GO. Rabu pagi, 13 Juli, sekira 1.300 pengguna Pokemon GO tidak bisa mengaksesnya di Australia selama dua hari terakhir. Demikian laporan Aussieoutages.com.
Di Korea Selatan, sebagian penggemar yang tak sabar pergi ke Sokcho, kota yang dekat dengan perbatasan Korea Utara, di mana Pokemon GO bisa dimainkan karena tidak termasuk wilayah yang diklasifikasikan sebagai Korea Selatan di data peta Google.
"Aku tidak pergi ke beberapa obyek wisata yang besar. Yang aku lakukan adalah berjalan-jalan selama puluhan kilometer untuk bermain. Namun aku lebih puas dengan ini daripada perjalanan lain. Aku masih akan di Sokcho, tidak pernah ada masalah," demikian satu pesan pengguna Pokemon GO.
Kota Sokcho dikenal cepat untuk dimanfaatkan statusnya yang tidak biasa dalam dunia teknologi informasi, seperti berbagi lokasi, jaringan Internet nirkabel (Wi-Fi) gratis, dan ada iklan media sosial yang menyebutnya "Satu-satunya Pokemon GO di tanah suci di Semenanjung Korea".
ANTARA