TEMPO.CO, Jakarta - Jumat, 15 Juli 2016, ini matahari akan berada tepat di atas Ka’bah. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Muhammad Thambrin mengatakan momen ini dapat menjadi kesempatan muslim di Indonesia untuk memperbaiki arah kiblat salatnya.
Fenomena matahari yang beredar tepat di atas Ka'bah dikenal juga dengan nama Rashdul Qiblah. Yaitu, ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk ke arah kiblat, yang menjadi panduan umat muslim untuk mengerjakan salat.
BACA: Hari Jumat Ini, Matahari Tepat di Atas Kiblat
Berdasarkan perhitungan astronomi, Jumat, 15 Juli 2016, matahari melintas tepat di atas Ka’bah pukul 16.27 WIB. "Sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus di mana saja pada jam itu akan mengarah ke Ka’bah," ucap Thambrin, Rabu, 13 Juli 2016.
Terdapat beberapa teknik yang dapat dipakai meluruskan arah kiblat, di antaranya menggunakan kompas, alat ukur theodolit. Thambrin meminta muslim dan pengurus takmir masjid/musala yang akan memverifikasi kesesuaian arah kiblat dapat melakukan langkah pengoreksian kiblat.
BACA: Hari Ini Pukul 16.18, Matahari Persis di Atas Ka'bah
Fenomena alam itu sempat terjadi pada Jumat, 27 Mei 2015. Saat itu matahari melintas tepat di atas Ka’bah pada 16.18 WIB. Ketika itu kementerian Agama membrikan langkah-langkah teknis bagi muslim dan pengurus masjid yang ingin mengoreksi arah kiblat salatnya.
1. Tentukan Lokasi
Tentukan lokasi masjid, musala, langgar, atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya. Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam atau arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio, televisi, atau Internet;
2. Jangan Buru-buru
Tentukan lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapat penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya rashdul qiblah agar tidak terburu-buru;
3. Amati Bayangan Matahari
Saat rashdul qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi dengan toleransi +/- 2 menit. Di Indonesia peristiwa rashdul qiblah terjadi sore hari sehingga arah bayangan menuju ke timur. Sedangkan bayangan ke arah Barat agak serong ke utara, yang menjadi arah kiblat yang tepat;
4. Luruskan Lokasi
Gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid atau rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan. Selain tongkat lurus, menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera, atau benda lain yang tegak juga bisa digunakan melihat bayangan.
Bisa juga dengan teknik lain, misalnya, bandul yang digantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter, maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat.
AISHA SAIDRA | KEMENAG.GO.ID
BACA JUGA
Ayah Asyik Main Ponsel, Bayi di Pangkuan Menangis dan...
Truk Tabrak Kerumunan di Nice, Presiden Hollande: Ini Teror