TEMPO.CO, Jakarta - Pemandangan berbeda tampak di area Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Ahad, 17 Juli 2016. Sejak pagi hari sekumpulan muda-mudi berkeliling sambil memandangi telepon selulernya.
Hingga pukul 11.20 WIB, Tempo masih menemukan aktivitas memburu pokemon, tepatnya di depan Pintu II stadion. "Ada banyak Poke Stop di sini," kata Ade Anggraini, 26 tahun, kepada Tempo, Ahad.
Baca Juga:
Ade bercerita, awalnya ia tidak tertarik dengan permainan itu. Namun setelah melihat pacarnya asyik bermain, ia pun akhirnya ikut kecanduan permainan ini.
"Teman-teman banyak yang main duluan, lalu pacar saya juga main. Akhirnya dua hari lalu saya ikutan main juga," ujarnya.
Ade juga menyatakan kedatangannya ke stadion itu memang sudah direncanakan. Pasalnya, ia mengetahui bahwa stadion itu menjadi Poke Stop hari ini.
"Iya ada komunitasnya kan di Line, berbagi infonya di situ, di sekitar sini saja ada tujuh pokemon," kata Angga, 27 tahun, yang datang bersama Ade.
Pokemon GO merupakan aplikasi permainan berbasis augmented reality. Permainan ini berhasil menarik perhatian masyarakat di Indonesia. Permainan yang memanfaatkan global positioning system dan kamera ini tercatat sudah diunduh dan dimainkan oleh jutaan orang termasuk anak-anak hingga orang dewasa.
Permainan ini tidak hanya meminta para pemainnya untuk mencari dan menangkap pokemon. Namun pokemon-pokemon yang dimiliki juga bisa ditandingkan dengan milik lawan.
"Kalau pokemonnya CP (Combat Points) tinggi, lebih hebat," ujarnya.
INGE KLARA SAFITRI