TEMPO.CO, Jakarta - Para pemain Pokemon GO berbondong-bondong mendatangi Monumen Perdamaian Hiroshima, dan para pejabat dari kota bagian barat Jepang itu tidak menyukainya.
Mereka telah meminta pengembang game Niantic Inc menghapus Pokestops dan tempat virtual lain yang muncul di sana dalam game augmented reality itu.
Para pejabat ingin tempat tersebut dihapus dari game pada 6 Agustus 2016, yang menjadi waktu peringatan pengeboman 1945 dan upacara tahunan untuk mengenang para korban.
Niantic menolak berkomentar dengan tidak mau membeberkan diskusi dengan pihak ketiga.
Taman Monumen Perdamaian Hiroshima dibuat untuk mengenang para korban. Tempat itu kini didatangi para pemain Pokemon GO sejak Jepang meluncurkan game itu Jumat lalu.
Museum Memorial Holocaust Amerika Serikat, Washington, DC, dan Pemakaman Nasional Arlington juga membuat permintaan serupa kepada Niantic.
Juru bicara Museum Holocaust, Andrew Hollinger, mengatakan pada Rabu, 27 Juli 2016, museum itu telah dihapus dari game sesuai dengan permintaan.
Niantic menyediakan formulir untuk tempat yang ingin jadi perkecualian, tapi tidak otomatis atau ada garansi.
Para pemain Pokemon GO bisa mendapat hadiah digital bila mengunjungi lokasi di dunia nyata yang didesain sebagai Pokestops dan Gyms dalam game itu, seperti dilansir Japan Today.
ANTARA