Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Editor

Erwin prima

image-gnews
Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Dokter dan petugas terkait mengevakuasi seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. ANTARA/Masrian
Iklan

TEMPO.COJakarta - World Wildlife Fund (WWF) Indonesia mencatat jumlah harimau mengalami penurunan drastis 70 persen dari total populasi dalam 25 tahun terakhir.

"Hal ini karena adanya pembukaan lahan dan perburuan," kata Direktur Sumatera Kalimantan WWF Indonesia Anwar Purwoto saat diskusi peringatan Tiger Day di Senayan City, Minggu, 31 Juli 2016.

Anwar mengatakan saat ini populasi harimau hanya 300-400 ekor. Populasi itu berada di 33 kantong hutan di kawasan Sumatera dan Kalimantan, di antaranya di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan terbanyak di Aceh. 

Menurut dia, ada dua penyebab utama merosotnya populasi harimau, yakni perluasan lahan dan perburuan atau konflik dengan masyarakat sekitar.

Dalam 25 tahun terakhir, perluasan lahan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat sangat besar. Hal ini menyebabkan ruang jelajah harimau kian sempit. Tidak aneh jika masyarakat sering melihat harimau masuk ke perkebunan warga karena jarak jelajah mereka telah menjadi ladang.

Perluasan lahan paling banyak karena industri perkebunan kelapa sawit, kebun cengkeh, dan perkebunan transmigran. Sedangkan faktor lain adalah banyaknya perburuan harimau untuk dijual, baik hidup maupun mati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara ini, pantauan populasi harimau diawasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama berbagai lembaga swadaya masyarakat, termasuk WWF Indonesia. Di daerah, pemerintah juga membuat beberapa balai taman nasional, suaka marga satwa, dan cagar alam.

Direktur Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Tiur Rumondang mengatakan pihaknya mendukung penyelamatan habitat harimau. Karena itu, dia mendorong konsumen mendukung minyak sawit yang berkelanjutan untuk menekan jumlah perluasan lahan sawit baru.

"Dibutuhkan sinergi untuk melindungi satwa langka dari kepunahan," katanya. Dia sepakat menerapkan nilai-nilai konservasi dalam pengelolaan sawit, termasuk dengan melindungi spesies langka dan terancam punah.

AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berjalan 500 Kilometer, Belasan Gajah Rusak Properti Warga Cina

3 Juni 2021

Ilustrasi kawanan gajah liar. Kredit: ANTARA/HO/21
Berjalan 500 Kilometer, Belasan Gajah Rusak Properti Warga Cina

Lima belas gajah membuat kekacauan di Cina. Dikutip dari CNN, mereka kabur dari kawasan lindung Xishuangbanna dan berjalan sejauh 500 kilometer.


Program Green Development, Ridwan Kamil Gandeng WWF Indonesia

7 September 2019

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (6/9/19).
Program Green Development, Ridwan Kamil Gandeng WWF Indonesia

Ridwan Kamil menandatangani naskah kerja sama dengan organisasi lingkungan hidup, WWF Indonesia untuk pembangunan hijau.


15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

14 Oktober 2018

ilustrasi kebakaran. Tempo/Indra Fauzi
15 Kamar Kos di Pejaten Kebakaran, Diduga Korsleting Listrik

Sebanyak 15 kamar indekos di Jalan Lebak RT8 RW8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu pagi ludes akibat kebakaran.


KKP - WWF Fokus Kelola Udang Windu Berkelanjutan

16 Agustus 2018

Udang. Dok.TEMPO/Fully Syafi
KKP - WWF Fokus Kelola Udang Windu Berkelanjutan

KKP bekerja sama dengan WWF fokus mendorong pengelolaan sumber daya budidaya udang windu berkelanjutan.


Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

12 Agustus 2018

Petugas Satpol PP memeriksa bilik panti pijat saat menggelar razia di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, 25 Januari 2016. Razia ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik prostitusi di wilayah tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Cerita 3 Panti Pijat di Tebet Masih Beroperasi Setelah Digerebek

Tiga panti pijat yang telah digerebek pemerintah DKI ternyata masih beroperasi, yakni griya-griya pijat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.


2 Generasi Harimau Sumatera Terekam, Bisa Berkembang Kayak Kucing

29 Juli 2018

Harimau Sumatera dan tiga anaknya melintas di depan kamera tersembunyi yang dipasang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama WWF pada 2015-2017. (dok. KLHK/WWF)
2 Generasi Harimau Sumatera Terekam, Bisa Berkembang Kayak Kucing

WWF dan KLHK merilis video dua generasi harimau Sumatera. Mereka bisa berkembang seperti kucing asal habitatnya dilindungi.


Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita di India Selamat Dari Terkaman Harimau
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.


Earth Hour, Tak Sekadar Memadamkan Listrik 1 Jam Saja

24 Maret 2018

Foto kombinasi menara Tokyo sebelum dan sesudah lampu dimatikan saat memperingati Earth Hour di Tokyo, Jepang, 25 Maret REUTERS/Issei Kato
Earth Hour, Tak Sekadar Memadamkan Listrik 1 Jam Saja

Earth Hour dilakukan serentak di seluruh penjuru dunia setiap Sabtu di akhir Maret dengan mematikan lampu dan peralatan listrik.


WWF Ajak Masyarakat Audit Sendiri Penggunaan Listrik Bulanan

19 November 2017

Meteran listrik. TEMPO/Subekti
WWF Ajak Masyarakat Audit Sendiri Penggunaan Listrik Bulanan

WWF mengajak masyarakat agar menyadari pola konsumsi listrik agar tagihan tak membengkak saat penyederhanaan golongan listrik diterapkan.


Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

29 Oktober 2017

Rory Hie. AP/Achmad Ibrahim
Golf Indonesia Open: Ranking 12, Rory Hie Pegolf Nasional Terbaik

Rory Hie menjadi pegolf nasional terbaik dalam Turnamen Golf Indonesia Open 2017, yang berakhir Minggu 29 Oktober di Pondok Indah Golf, Jakarta.