TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah aplikasi petunjuk arah di dalam ruangan Masjidil Haram di Mekah bernama AlMaqsad diluncurkan Presidensi Umum untuk urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Aplikasi ini telah diperbarui pada 20 Juni 2016.
Dalam penjelasannya, aplikasi tersebut ditujukan untuk membantu pengunjung dalam menentukan posisi mereka secara akurat di dalam koridor Masjidil Haram dan memandu langkah ke mana pun mereka ingin pergi.
Aplikasi ini tidak membutuhkan koneksi Internet untuk menentukan lokasi pengguna di dalam Masjidil Haram. Hanya, pengguna harus mengaktifkan fitur Bluetooth. Sedangkan di luar Masjidil Haram, pengguna memerlukan aktivasi GPS.
Pengguna iPhone dapat mengunduh aplikasi itu di sini, sedangkan pengguna Android dapat mengunduhnya di sini.
Pada 2011, Masjidil Haram mengalami perluasan dari 356 ribu meter persegi menjadi 400 ribu meter persegi, yang memakan waktu beberapa tahun. Setelah diperluas, masjid ini diperkirakan dapat menampung lebih dari 2,5 juta jemaah. Dengan daya tampung luas dan banyaknya jemaah, terutama pada musim haji, tidak tertutup kemungkinan jemaah kebingungan atau tersesat di dalam masjid.
Kemungkinan tersesat itu juga semakin besar karena di area Masjidil Haram terdapat beberapa lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan rukun haji dan umrah, seperti Ka’bah dan tempat melakukan Sai antara Safa dan Marwa. Ka’bah sendiri terletak di pusat Masjidil Haram.
Adapun untuk Sai atau berlari-lari kecil dilakukan di antara dua bukit, Safa dan Marwa. Jemaah melakukan perjalanan bolak-balik tujuh kali di antara dua bukit itu. Safa terletak sekitar 800 meter dari Ka'bah, sedangkan Marwa terletak sekitar 100 meter dari Ka'bah. Jarak antara Safa dan Marwa sekitar 450 m.
Dengan aplikasi ini, diharapkan jemaah dapat terbantu ketika melakukan ibadah mereka.
ERWIN Z.