TEMPO.CO, Singapura - Tiga perusahaan rintisan (start-up) dari Indonesia berhasil terpilih sebagai finalis program Muru-D, akselerator start-up dari Telstra, di Singapura. Ketiganya dipilih melalui seleksi ketat oleh Muru-D dan Indigo (Telkom Indonesia). Ketiganya mewakili Indonesia dari total 11 finalis dari 7 negara.
Erik Meijer, Presiden Direktur Telkomtelstra, mengatakan bisnis start-up punya kesempatan besar di Indonesia, di mana ada banyak individu berbakat yang memiliki ide-ide besar untuk mengembangkan bisnis mereka di Indonesia dan di ajang global.
"Kami berharap Muru-D bisa menjadi wadah bagi para start-up yang memiliki bakat dan ambisi," ujar Meijer dalam keterangan yang diterima Tempo, Jumat 30 September 2016.
"Saya sangat bangga dengan para pendiri dari amtiss, Teman Usaha dan Zelos. Selama enam bulan ini mereka akan memiliki kesempatan untuk belajar dan dibimbing oleh para ahli, serta membawa pulang pengalaman dan ilmu yang didapat ke Indonesia, sehingga dapat digunakan untuk membangun dan mengembangkan bisnis mereka," tambah Erik.
Ketiga start-up dari Indonesia tersebut memiliki peluang untuk memenangkan program Muru-D karena memiliki keunikan dan keunggulan dalam mengkombinasikan bisnis dan teknologi untuk mengatasi masalah usaha dan sosial.
amtiss, adalah solusi manajemen aset berbasis cloud yang membantu bisnis dan perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif.
Zelos, adalah platform perekrutan kreatif yang menghubungkan bakat baru dengan dunia bisnis. Mereka membantu mahasiswa aktif serta mahasiswa yang baru lulus untuk mendapatkan pekerjaan melalui algoritma perjodohan, analisis sosial dan tes penilaian.
Teman Usaha, adalah aplikasi pembiayaan mikro yang menghubungkan pemberi pinjaman di Indonesia dengan pemohon pinjaman UKM dengan kualitas tinggi.
Sementara itu, Jamie Camidge, Head of Muru-D Singapore, mengatakaan pihaknya sangat bersemangat dalam melakukan proses perekrutan start-up dari berbagai negara untuk disertakan dalam kelompok kedua ini, termasuk start-up dari Indonesia. Pada musim pertama tidak ada wakil dari Indonesia.
“Mereka memiliki ide-ide, semangat kewirausahaan yang luar biasa. Tak heran jika amtiss, Teman Usaha dan Zelos, lebih unggul selama masa praktik dan penjurian babak final pada bulan Agustus,” ujar Camidge.
Pemilihan peserta dari Indonesia untuk Muru-D Singapura ini, selain didukung Telstra dan Telkom, juga dibantu oleh Kedutaan Australia dan AusTrade di Indonesia. Program Muru-D dikelola oleh Telstra di sejumlah negara. Singapura merupakan pusat pelatihan untuk program di Asia.
Muru-D memberikan modal awal kepada masing-masing start-up finalis sebesar SGD$ 40.000, selain itu para finalis mendapatkan bimbingan intensif untuk mengasah kemampuan selama enam bulan.
Muru-D juga menyediakan ruang kerja kolaboratif di jantung distrik bisnis sentral Singapura, akses untuk berkolaborasi dengan para mentor kelas dunia, para pelatih profesional dan investor.
Baca:
Mau Tahu Harga Mahar Dimas Kanjeng, Ini Daftarnya
Bela Habis Dimas Kanjeng, Siapakah Marwah Daud Ibrahim?
Gandeng Hotman, Deddy: Yang Salah Pilih Pengacara Siapa?
ERWIN Z