TEMPO.CO, New York - AT&T Inc telah mencapai kesepakatan prinsip untuk membeli Time Warner Inc seharga US$ 85 miliar (Rp 1.107 triliun), menurut sumber Reuters, Jumat 21 Oktober 2016.
Kesepakatan itu membuka jalan bagi kesepakatan terbesar di dunia tahun ini dan memberikan perusahaan telekomunikasi itu kontrol saluran TV kabel HBO dan CNN, studio film Warner Bros dan aset media lainnya.
Baca:
ASUS Hadirkan ZenPad 8.0 dengan Koneksi 4G
LG V2 Siap Ramaikan Pasar Indonesia
LeEco Perkenalkan Sepeda Pintar dengan Basis Android
Kesepakatan itu, yang telah disetujui sebagian besarnya dan akan diumumkan pada awal hari Minggu, akan menjadi salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir di sektor ini saat perusahaan-perusahaan telekomunikasi berupaya menggabungkan konten dan distribusi untuk menangkap pelanggan menggantikan paket TV berbayar tradisional dengan penawaran lebih efisien dan pengiriman online.
AT&T, yang menjual layanan nirkabel dan broadband, telah membuat berbagai langkah untuk mengubah dirinya menjadi rumah media, membeli penyedia TV satelit DirecTV tahun lalu seharga US$ (Rp 631 triliun).
Perusahaan ini juga pada tahun 2014 memasuki sebuah usaha patungan, Otter Media, dengan Grup Chernin untuk berinvestasi dalam bisnis media, dan telah meluncurkan layanan video streaming.
AT&T akan membayar US$ 110 per saham Time Warner dalam bentuk tunai dan saham, atau US$ 85 miliar secara keseluruhan, ujar sumber itu kepada Reuters.
Saham Time Warner naik hampir 8 persen dalam perdagangan reguler, dan naik 3,4 persen lebih lanjut setelah jam reguler, ke US$ 92,50, yang memberikan nilai pasar sekitar US$ 73 miliar. Sementara AT&T ditutup turun 3 persen di US$ 37,49.
Time Warner adalah pemain utama dalam film, TV dan video game. Asetnya termasuk jaringan HBO, CNN, TBS dan TNT serta studio film Warner Bros, produser dari film "Batman" dan "Harry Potter". Perusahaan juga memiliki saham 10 persen di situs video streaming Hulu.
CEO Time Warner menolak tawaran US$ 80 miliar dari Twenty-First Century Fox Inc pada 2014, namun sumber mengatakan pada hari Jumat bahwa mantan pelamar itu tidak punya rencana untuk memperbaharui penawarannya.
The Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat bahwa Apple Inc telah mendekati Time Warner beberapa bulan yang lalu tentang kemungkinan merger.
REUTERS | ERWIN