Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menguak Misteri Segitiga Bermuda, Fenomena Alam Jadi Bukti

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Kawasan Segitiga Bermuda. REUTERS
Kawasan Segitiga Bermuda. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, New York - Sekelompok ilmuwan mengaku telah menemukan bukti ilmiah yang dapat mengungkapkan penyebab hilangnya kapal dan pesawat yang melintas di kawasan Segitiga Bermuda. Jika penemuan itu benar adanya, maka mitos terkait kawasan yang terletak di antara Bermuda, Florida (Amerika Serikat), dan Puerto Riko yang telah bertahan selama berabad-abad lamanya akan terkikis.

Dalam sebuah pernyataannya, ahli meteorologi terkemuka, Kevin Corriveau dari NBC dan Doktor Randy Cerveny dari Arizona State University mengatakan, sebuah citra satelit menunjukkan awan heksagonal aneh di atas wilayah laut tersebut bertanggung jawab hilangnya berbagai kapal dan pesawat secara misterius. Dilihat dari atas, awan muncul untuk membentuk garis enam sisi dan memiliki ukuran 32 dan 89 kilometer.

Baca Juga

Apakah Misteri Segitiga Bermuda Akhirnya Terpecahkan?
Hewan Aneh: Punya 4 Penis, 200 Kelenjar Racun, 414 Kaki

Awan berbentuk heksagonal atau segienam beraturan tersebut telah dikaitkan dengan bom udara yang dibentuk oleh microbursts. Yang dimaksud dengan microburst yakni udara yang bergerak dari atas ke bawah dengan kecepatan penuh hingga menyentuh permukaan tanah, kemudian pecah dan menyebar ke segala arah.

Dengan kecepatan 161 kilometer per jam, "bom udara" itu akan menghancurkan semua yang dilalulinya, termasuk kapal dan pesawat. Cerveny mengatakan, selain itu, bom udara itu akan menyebabkan gelombang laut setinggi 12 meter yang tentunya akan membawa malapetaka bagi setiap kapal yang berada di permukaan laut.

Corriveau menambahkan, formasi aneh di Bahama yang mungkin terjadi karena pola cuaca yang tidak menentu oleh pulau-pulau kecil disekitarnya sehingga memanaskan udara dari garis pantai Florida. Sejak 1940-an, puluhan kapal laut dan pesawat terbang telah hilang secara misterius saat melewati Segitiga Bermuda.

Simak Pula

Kepolisian Siapkan Hadiah Rp 5 Juta untuk Pelapor Pungli
Istri Muda Dimas Kanjeng Penuhi Panggilan Polisi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak yang menduga bahwa itu berhubungan dengan hal mistis dan ada yang mengatakan bahwa disebakan oleh tarikan yang kuat dari kota yang hilang, Atlantis. Sebelumnya, ilmuwan asal Norwegia mengklaim, akan memecahkan misteri di Segitiga Bermuda setelah adanya penemuan serangkaian kawah bawah laut di dasar Laut Barents, di lepas pantai Norwegia.

Meskipun tidak berada dekat dengan Segitiga Bermuda yang membentang dari Florida ke Puerto Rico, para ilmuwan mengatakan, kawah yang memiliki lebar 800 meter dan kedalaman 45 meter, diyakini telah diciptakan oleh ledakan gelembung besar metana di sedimen dasar laut dari lepas pantai Norwegia yang kaya gas.

Para ilmuwan dari Arctic Universitas Norwegia memiliki teori bahwa hal serupa mungkin terjadi di Segitiga Bermuda dan sekarang melihat apakah gelembung-gelembung gas besar meledak, mungkin cukup untuk menenggelamkan kapal.

LIVESCIENCE | NBC NEWS | YON DEMA

Baca Pula
Yuni Shara dan Chico Hakim Putus, Ini Masalahnya
Peretas Akun Twitter Farah Quinn Berada di Hungaria

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

3 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

5 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

6 jam lalu

Lady Gaga dan Joaquin Phoenix dalam film Joker: Folie a Deux. Foto: Instagram/@toddphillips
Deretan Kontroversi Diva Nyentrik Lady Gaga

Lady Gaga, diva bernama asli Stefani Joanne Agelina Germanotta ini juga kerap mendulang atensi karena sederet kontroversinya.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

6 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

7 jam lalu

Lady Gaga saat menghadiri acara Piala Oscar di Hollywood, Los Angeles, California, 13 Maret 2023. REUTERS/Eric Gaillard
Lady Gaga: Diva Nyentrik yang Menapaki 38 Tahun

Bintang nyentrik Lady Gaga, penyanyi, penulis lagu dan aktris kini tengah dinanti aktingnya di film Joker: Folie a Deux yang masuk proses tahap akhir.


Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

7 jam lalu

Jenderal Charles Q. Brown Junior. REUTERS
Jenderal AS: Kami Tak Bersedia Beri Israel Senjata Apa Pun yang Diinginkan Saat Ini

Jenderal militer AS mengatakan bahwa Washington belum memberikan semua senjata yang diminta Israel, karena AS tidak bersedia memberikannya saat ini


Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

10 jam lalu

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.


Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

17 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya menyetujui resolusi gencatan senjata segera antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Ragam Respons Atas Resolusi DK PBB Agar Gencatan Senjata di Gaza Selama Ramadan

Resolusi DK PBB ini disahkan dengan skor 14-0 usai Amerika Serikat abstain, tidak menggunakan hak vetonya.


WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

1 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.


Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

1 hari lalu

Puluhan demonstran pro-Palestina mengangkat telapak tangan mereka saat rapat Kongres Amerika Serikat di Capitol Hill, Washington, AS, 31 Oktober 2023. Puluhan demonstran pro-Palestina menyerbu rapat Kongres Amerika Serikat yang tengah membahas bantuan dana untuk Israel yang masih berperang dengan Hamas. REUTERS/Kevin Lamarque
Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup