TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif elektrik, Tesla, baru saja meluncurkan produk dari energi terbarukan, genteng surya yang terintegrasi dengan baterai pengisi daya untuk mobil. "Ini adalah masa depan yang terintegrasi," kata Direktur Eksekutif Tesla, Elon Musk, seperti dikutip dari The Guardian pada Minggu, 30 Oktober 2016.
Dia memperkenalkan bahwa genteng surya (menyimpan panas matahari) dapat menyediakan pasokan listrik yang memadai untuk kebutuhan rumah. Termasuk mengintegrasikan dengan kebutuhan energi mobil. Elon mengklaim temuannya ini dapat menghilangkan kebutuhan manusia terhadap pemakaian listrik secara konvensional.
Baca Juga:
Elon Musk adalah pemilik saham terbesar kedua di Tesla dan SolarCity. Tapi sejauh ini kedua perusahaan tersebut masih belum bergabung menjadi satu. Kata dia, hal ini akan membuat harga genteng surya terintegrasi tersebut lebih mahal.
Tesla berharap dapat menggabungkan teknologi tersebut. Menurut Elon, sejauh ini teknologi tenaga matahari (surya) telah berhasil diterapkan. Katanya, genteng surya dapat diproduksi dengan berbagai gaya sesuai dengan kesukaan pemilik rumah.
Elon memberi rincian biaya kepada para konsumen. Menurut dia, biaya pembuatan atap surya lebih murah ketimbang atap konvensional. Bahan panel surya yang digunakan Tesla juga lebih tahan lama dibanding atap konvensional.
Pendiri SolarCity, Peter Rive, mengatakan bahwa genteng atau atap surya bisa memiliki pangsa pasar 5 persen dalam dua tahun ke depan. "Generasi baru dari rumah dan industri baterai akan tersedia tahun ini," ujar dia.
THE GUARDIAN | AVIT HIDAYAT