TEMPO.CO, San Francisco - Sebuah perusahaan riset teknologi, Check Point Research, hari ini mengungkap adanya serangan malware Android. Serangan ini berjalan dengan nama Gooligan, dan menurut Check Point telah menyerang sebanyak 1 jutaan akun Google. Dan jumlah ini masih meningkat sebesar 13.000 akun setiap hari.
Jika anda telah menginstal aplikasi dari toko aplikasi pihak ke-3 (bukan Google Play Store), maka Anda mungkin telah menginstal aplikasi Gooligan terinfeksi. Hal yang lebih menakutkan adalah Gooligan kemudian menyuntikkan kode ke Google Play Store dan mengunduh aplikasi penipuan terinfeksi.
Untuk memonetisasi ponsel-ponsel ini, para penyerang menunjukkan berbagai iklan di aplikasi palsu ini. Check Point mengatakan bahwa sebanyak 30.000 dari aplikasi ini sedang diunduh setiap hari.
Cara kerja malware ini adalah, malware itu mengumpulkan data dari ponsel yang telah terinfeksi, dan memasukkan rootkit. Setelah telepon di-root, akun email dicuri dan kode dimasukkan ke dalam aplikasi ponsel yang memaksa ponsel menginstal aplikasi yang lebih berbahaya.
Para hacker kemudian diberikan akses ke Google Photo, Google Play, Google Docs dan akun Gmail pengguna. Mereka yang menggunakan Android terbaru (Marshmallow, Nougat) cukup beruntung terhindar dari teror ini.
Namun mereka yang rentan adalah yang memiliki sistem operasi Android Jelly Bean, KitKat dan Lollipop di ponsel mereka. Sebanyak 1,3 juta akun Google diperkirakan akan terpengaruh, 57 persen berada di Asia, 19 persen berada di Amerika, 15 persen di Afrika dan 9 persen di Eropa.
Baca:
Lebih Dekat ke Matahari, Kenapa Merkurius Tak Sepanas Venus?
Google Luncurkan App Maker
Lelang di Wina, Kamera Kuno Nikon Terjual Rp 5,5 Miliar
PHONEARENA | 9TO5GOOGLE | ERWIN Z