TEMPO.CO, Washington DC - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan dua misi tanpa awak ke asteroid yang dirancang mempelajari era awal dalam sejarah Tata Surya.
NASA berharap meluncurkan dua misi-- Lucy dan Psyche—masing-masing pada 2021 dan 2023. NASA ingin mempelajari lebih lanjut perihal era sekitar 10 juta tahun setelah kelahiran Matahari.
Misi Lucy – yang dinamakan dari fosil manusia yang ditemukan di Ethiopia pada 1974 – akan mengirimkan pesawat luar angkasa robotik untuk mempelajari asteroid misterius Jupiter yang diberi nama Trojan. Asteroid itu dianggap peninggalan era yang jauh sebelumnya dalam sejarah Tata Surya.
"Karena Trojan adalah sisa-sisa material purba yang membentuk planet-planet terluar, mereka memiliki petunjuk penting untuk memecahkan sejarah Tata Surya. Lucy akan merevolusi pemahaman tentang asal kita,” ujar Harold Levison, peneliti utama misi Lucy.
"Inilah semua hal tentang misi Program Discovery," ujar Thomas Zurbuchen, administratur untuk Direktorat Misi Ilmu Pengetahuan NASA.
Sementara itu Misi Psyche bertujuan mengeksplorasi satu-satunya asteroid logam raksasa yang disebut Psyche 16, yang berjarak tiga kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari.
Mayoritas asteroid berbentuk bebatuan atau es, tapi asteroid Psyche 16--yang berdiameter 210 kilometer-- diperkirakan sebagian besar dari besi dan nikel, sebagaimana halnya inti Bumi.
"Ini adalah satu-satunya cara manusia bisa mengunjungi sebuah inti. Kami mempelajari inner space dengan mendatangi luar angkasa," kata Peneliti Utama Psyche Lindy Elkins-Tanton, dari Univesitas Negeri Arizona.
NASA menyatakan para ilmuwan mempertimbangkan kemungkinan bahwa Psyche adalah inti planet awal sebesar Mars yang menumpahkan lapisan berbatu terluar karena benturan keras miliaran tahun lalu.
Misi ini akan membantu para peneliti mempejari bagaimana planet-planet dan bagian planet lainnya menjadi lapisan seperti inti (cores), mantles dan kerak di awal sejarah mereka.
CNBC | HOTMA RADJA
Baca:
Kecerdasan Buatan, Alexa Perkaya Fitur Huawei Mate 9
Tiga Menteri Tinjau Pembuatan Roket Sukhoi di Malang
Kenali Berita Hoax dengan Cara Berikut Ini