TEMPO.CO, Jakarta - Pengguna media sosial mungkin saja pernah mengunggah dan menyebarkan suatu informasi yang belakangan baru dia ketahui bahwa informasi yang dia sebarkan adalah hoax.
Bagaimana cara memperbaikinya? Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia sekaligus Masyarakat Indonesia Anti Hoax Septiaji Eko Nugroho menjelaskan langkah-langkah memperbaikinya.
1. Jangan hapus unggahan
Septiaji menyarankan jangan menghapus unggahan yang berisi hoax tersebut karena tidak menyelesaikan masalah. "Tidak tahu kalau informasi itu sudah berubah," kata Septiaji saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin, 9 Januari 2017. Dengan tidak menghapus unggahan, kita bisa mengetahui pembaruan yang bisa dicek ulang.
2. Beri klarifikasi
Buatlah unggahan terpisah yang berisi permintaan maaf bahwa informasi tersebut salah dan sertakan dengan informasi yang benar. Klarifikasi juga dapat dibuat dengan menulis di kolom komentar sehingga informasi yang benar juga tersebar ke orang yang menyukai atau membagikan (share) unggahan tersebut.
3. Hubungi orang yang menyebarkan
Bila memungkinkan, hubungi orang-orang yang menyukai atau membagikan informasi tersebut. "Menyebarkan juga salah. Jadi dia harus ikut tanggung jawab," kata Septiaji.
Masalahnya, hal tersebut tidak mungkin dilakukan di media sosial, terutama bila banyak yang menyukai dan membagikan konten tersebut. Namun paling tidak, menurut Septiaji, ada niat baik memperbaiki, serta harus berusaha berhati-hati sehingga tidak mengulanginya.
Menurut Septiaji, belum semua orang mengetahui etika bermedia sosial seperti itu sehingga perlu disosialisasikan.
ANTARA