TEMPO.CO, Washington DC - Jika profil Facebook Anda adalah publik, maka hal itu akan menjadi undangan terbuka bagi badan intelijen Amerika Serikat, CIA. “CIA wajib menindaklanjuti informasi yang ada di situs publik, termasuk di Facebook, Twitter, dan Instagram,” ujar Mike Pompeo, bos CIA pilihan Trump, dalam rapat parlemen soal penunjukannya, Kamis 12 Januari 2017.
"Jika seseorang di luar sana berbicara tentang serangan atau merencanakan serangan terhadap Amerika di Facebook mereka, saya pikir Anda akan mendapati direktur CIA terlalu lalai jika tidak mengejar informasi itu," kata Pompeo.
Selama persidangan, anggota parlemen menyerang anggota Kongres Partai Republik dari Kansas itu terkait isu-isu privasi. Pada 2015, Pompeo mendorong pengembalian alat pengawasan massa ke Badan Keamanan Nasional melalui "Liberty Through Strength Act II”. Program itu disingkirkan setelah diungkap Edward Snowden.
Senator Demokrat asal Oregon, Ron Wyden, prihatin dengan langkah Pompeo yang mengingingkan pengawasan lebih kuat melalui undang-undang itu. "Anda akan mendukung undang-undang baru mengumpulkan semua data tentang kehidupan pribadi dari masyarakat," tanya Wyden di persidangan.
Pompeo, yang menyerukan kematian Snowden, mengatakan AS perlu mengumpulkan informasi publik yang tersedia untuk "menjaga keamanan Amerika."
Pompeo mengatakan profil media sosial masyarakat seperti di Facebook dapat berguna dalam upaya kontraterorisme CIA. Dia berjanji pada komite intelijen Senat bahwa CIA tidak akan melawan hukum memata-matai warga AS, seraya mengingatkan anggota parlemen bahwa dia telah mendukung undang-undang yang melindungi privasi.
Dia menekankan bahwa dia secara khusus berbicara tentang informasi yang tersedia untuk umum, termasuk posting Facebook. Facebook sendiri menolak berkomentar. Jejaring sosial itu sudah memindai posting dan chatting pengguna untuk kegiatan kriminal, menurut sebuah wawancara tahun 2012.
Terkait cybersecurity, Pompeo mengatakan ia percaya AS diserang oleh Rusia selama pemilihan presiden dan ia menganggap hal itu sebagai risiko nasional. Dia mendukung pernyataan John McCain, senator Republik dari Arizona, untuk membuat sebuah kebijakan tentang menanggapi serangan cyber.
Calon Direktur CIA itu juga setuju dengan kritik Trump terhadap pertahanan cyber AS. "Kami memiliki banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan. Tidak ada alasan untuk mengharapkan ancaman ini berkurang," kata Pompeo di persidangan.
CNET | ERWIN Z
Baca:
Curiga Berita Hoax, Cek Keabsahan Medianya di Sini
Penjualan Komputer Terus Melorot, Merek Ini Masih Merajai
Terlanjur Sebarkan Berita Hoax, Lakukan Hal Ini