TEMPO.CO, San Francisco - Regulator Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) telah menggugat Qualcomm karena melanggar UU FTC. Komisi itu mengatakan bahwa kebijakan lisensi paten Qualcomm akan berakibat pada persaingan yang tidak sehat.
Gugatan FTC yang diajukan Selasa 17 Januari 2017 menyebutkan bahwa Qualcomm mempertahankan kebijakan "tanpa lisensi, tidak ada chip" yang memaksa produsen ponsel untuk membayar royalti yang tinggi untuk Qualcomm.
Baca:
Xiaomi Akan Hadirkan Tiga Versi Xiaomi MI 6
Seperti HTC, Samsung Hentikan Pembaruan Nougat di Galaxy S7
Bocoran Ukuran Samsung Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus Beredar
Qualcomm merupakan pemasok utama prosesor baseband. Perusahaan itu juga melisensikan paten yang penting bagi standar seluler. Menurut klaim FTC, Qualcomm tidak akan menjual prosesor baseband kecuali pelanggan mengambil lisensi untuk paten standar Qualcomm, sesuai persyaratan Qualcomm.
Qualcomm dituding menolak untuk melisensikan paten standar penting miliknya itu kepada pesaing. FTC mengatakan Qualcomm melanggar komitmen Qualcomm untuk memberi lisensi "secara adil, wajar dan non-diskriminatif" atau berdasar FRAND.
Baca Juga:
Menurut FTC, Qualcomm juga telah membuat penawaran eksklusif dengan Apple yang menyingkirkan pesaing dan membahayakan persaingan.
"Dengan menggunakan kekuatan monopoli untuk memperoleh royalti tinggi yang berlaku pada prosesor baseband yang disediakan oleh pesaingnya, Qualcomm mengumpulkan 'pajak' pada produsen ponsel ketika mereka menggunakan prosesor non-Qualcomm," tulis pengacara FTC.
"Pajak ini melemahkan pesaing Qualcomm, termasuk dengan mengurangi permintaan untuk prosesor mereka, dan berfungsi untuk mempertahankan monopoli Qualcomm di pasar prosesor baseband," tambahnya.
Gugatan itu muncul saat Ketua FTC Edith Ramirez mengatakan dia akan mengundurkan diri pada bulan Februari. Presiden terpilih Donald Trump akan memiliki tiga lowongan untuk mengisi Komisi itu. Di bawah presiden dari Partai Republik, FTC diperkirakan menyertakan dua dari Demokrat dan tiga anggota Partai Republik.
Qualcomm merespons hal ini dalam sebuah pernyataan. Disebutkan bahwa Qualcomm tidak memotong atau mengancam untuk menahan chipnya dalam rangka untuk mendapatkan "persyaratan lisensi yang tidak adil atau tidak masuk akal". "Tuduhan FTC sebaliknya yang salah," menurut Qualcomm, "dan kasus ini adalah cacat secara signifikan."
"Ini merupakan keputusan yang sangat mengecewakan, secara terburu-buru mengajukan klaim sebelum kepergian Ketua Ramirez dan transisi ke pemerintahan baru, yang mencerminkan perubahan tajam dari praktek FTC," kata penasehat Qualcomm Dan Rosenberg. "Kami berharap dapat membela bisnis kami di pengadilan federal, di mana kami yakin kami akan menang."
ARSTECHNICA | ERWIN Z