TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari setengah abad, sejak kemunculannya pada 1960, sosok James Bond teramat hebat. Selain pintar menaklukkan wanita-wanita cantik dengan pesonanya, dia berhasil menghindari ribuan peluru musuh, mencegah terjadinya perang global, dan melumpuhkan beberapa bom. Tapi, dia di balik kehebatannya itu, dia sesungguhnya adalah seorang pendosa.
Mr Bond—sang agen Inggris dengan kode 007—nyatanya merupakan satu tokoh yang dianggap banyak meracuni kaum muda dengan rokok-rokoknya. Ini bukan sekadar tudingan kosong, tapi sudah ada peneliti yang melakukan riset soal pengaruh buruk kebiasaan ngebul si jagoan ini.
Pengaruh rokok dalam film, sebelumnya—yakni tahun lalu, telah dibedah oleh U.S. Surgeon General. Lembaga ini mengeluarkan hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa mereka—anak-anak muda—yang menyaksikan adegan merokok memiliki kecenderungan untuk mencoba merokok dua kali lipat ketimbang mereka yang tak menyaksikan adegan tersebut.
Baca: Pesawat Boeing dan Airbus Ini Dirancang Atasi Jet Lag
Bagaimana dengan film-film James Bond? Nick Wilson dan Anne Tucker, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Otago, Selandia, Baru membeberkannya.
Hasilnya, tak jauh berbeda. Mereka menyebutkan adegan merokok dalam film Bond membawa dampak buruk bagi para penonton. “Mengingat popularitas film-film ini, kebiasaan merokok Bond akan selalu diingat masyarakat,” demikian menurut Wilson dan Tucker dalam jurnal Tobacco Control edisi 16 Januari 2016.
Artikel berjudul “Die Another Day, James Bond's smoking over six decades” itu merupakan hasil kerja keras dua peneliti tersebut. Mereka menganalisis adegan merokok di 23 film Bond. Hasilnya, dalam jurnal itu, keduanya sepakat menyebut Bond sebagai momok bagi masyarakat, khususnya para penonton berumur 10–29 tahun.
Hitung-hitungannya sederhana. Wilson dan Tucker menghitung secara statistik jumlah penonton satu film Bond, yang mencapai 261 juta orang. “Bayangkan adegan tembakau dan rokok dilihat oleh sejumlah orang tersebut dan kalikan dengan 23 judul film,” kata mereka. “Sedikit banyak mereka akan terpengaruh untuk merokok.”
Baca: Rusia dan AS Kerja Sama Luncurkan Misi Venus
Kemunculan rokok dan adegan menikmati kepulan asapnya tak bisa dilepaskan dengan puncak dari perusahaan rokok dalam beriklan. Mereka masuk ke segala lini, tak terkecuali film. Apalagi, James Bond adalah film yang disukai pada masanya.
Karena itu, menurut para peneliti dalam jurnal, tak mengherankan bila adegan merokok menyesaki film-film yang pertama kali dibintangi oleh Sean Connery itu. Angkanya pun mencapai 83 persen. Lebih gila lagi, dalam enam judul film awal, rokok pertama dinyalakan rata-rata dalam 20 menit pertama.
Penyebutan rokok pun muncul. Dalam film You Only Live Twice (1967), salah satu tokoh dalam film itu, yakni Mr. Osato, menemukan rokok milik Bond dan menasihatinya bahwa rokok tidak baik bagi kesehatan. “Anda harus berhenti merokok,” ujar Mr. Osato. “Ini sangat buruk.”
Sepertinya itu nasihat yang bagus. Tapi tidak demikian dalam adegan berikutnya. Saat Bond berhadapan dengan tokoh jahat, Blofeld, dia pun berujar: “rokok tidak akan membunuhmu, tapi aku yang akan melakukannya.”
Tak hanya itu. Masih banyak lagi adegan-adegan yang mempromosikan rokok. Baik lewat tokoh utama, Mr Bond, maupun tokoh lainnya. Mereka asyik merokok.
Baca: Disebut Mirip Alien, Siput Berbulu Ditemukan di Australia
Dalam adegan lainnya, dalam rentang 1960–1980 dan 2010, tampak pasangan perempuan sang agen sedang merokok. Baik itu dalam perbincangan biasa maupun saat di atas ranjang.
Bahkan dalam adegan di film Diamonds Are Forever (1971), tampak Tiffany Case, si kekasih Bond, meletakkan asbak berisi rokok menyala di atas dada telanjang Sean Connery.
Promosi rokok pun tidak tampak terang-benderang. Para peneliti juga menemukan bahwa pada dekade 1970 penggunaan gadget mata-mata milik Bond dibuat berhubungan dengan rokok, seperti roket. Kemunculan rokok yang dibalut alat ini sekitar 80 persen.
Adegan menyalakan dan mengisap rokok paling sedikit, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hanya ada di Die Another Day (2002). Dalam film tersebut ada adegan seorang mata-mata mematikan rokok terakhir. Hanya Casino Royale (2006) yang tak memperlihatkan rokok.
Baca: Ini Rumor Spesifikasi 3 Varian Xiaomi Mi6
Sepertinya itu adalah buah dari kesadaran Bond. Sebelumnya, pada 1997, dia sempat menyebut merokok sebagai “kebiasaan yang kotor”. Namun tak bisa dimungkiri ini adalah akibat desakan banyak pihak yang menginginkan agar rokok tak ada lagi di dalam film-film.
Kesadaran Bond ini klop dengan pernyataan penelitian tersebut. “Kebiasaan buruk merokok tampak sangat bertentangan dengan profesinya sebagai agen mata-mata yang menuntut kebugaran fisik,” kata Wilson dan Tucker.
Sejak 2002, Bond sudah tak lagi menyalakan rokok. Tapi dia tak bisa begitu saja melupakan masa lalunya: dianggap mengajari anak-anak muda untuk melakukan kebiasaan—yang disebutnya kotor itu.
TOBACO CONTROL | LIVE SCIENCE|POPULAR SCIENCE|AMRI M