Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Bahaya Rokok dan Dosa Masa Lalu James Bond

image-gnews
Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Ilustrasi bahaya rokok/ganja. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari setengah abad, sejak kemunculannya pada 1960, sosok James Bond teramat hebat. Selain pintar menaklukkan wanita-wanita cantik dengan pesonanya, dia berhasil menghindari ribuan peluru musuh, mencegah terjadinya perang global, dan melumpuhkan beberapa bom. Tapi, dia di balik kehebatannya itu, dia sesungguhnya adalah seorang pendosa.

Mr Bond—sang agen Inggris dengan kode 007—nyatanya merupakan satu tokoh yang dianggap banyak meracuni kaum muda dengan rokok-rokoknya. Ini bukan sekadar tudingan kosong, tapi sudah ada peneliti yang melakukan riset soal pengaruh buruk kebiasaan ngebul si jagoan ini.

Pengaruh rokok dalam film, sebelumnya—yakni tahun lalu, telah dibedah oleh U.S. Surgeon General. Lembaga ini mengeluarkan hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa mereka—anak-anak muda—yang menyaksikan adegan merokok memiliki kecenderungan untuk mencoba merokok dua kali lipat ketimbang mereka yang tak menyaksikan adegan tersebut.

Baca: Pesawat Boeing dan Airbus Ini Dirancang Atasi Jet Lag

Bagaimana dengan film-film James Bond? Nick Wilson dan Anne Tucker, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Otago, Selandia, Baru membeberkannya.

Hasilnya, tak jauh berbeda. Mereka menyebutkan adegan merokok dalam film Bond membawa dampak buruk bagi para penonton. “Mengingat popularitas film-film ini, kebiasaan merokok Bond akan selalu diingat masyarakat,” demikian menurut Wilson dan Tucker dalam jurnal Tobacco Control edisi 16 Januari 2016.

Artikel berjudul “Die Another Day, James Bond's smoking over six decades” itu merupakan hasil kerja keras dua peneliti tersebut. Mereka menganalisis adegan merokok di 23 film Bond. Hasilnya, dalam jurnal itu, keduanya sepakat menyebut Bond sebagai momok bagi masyarakat, khususnya para penonton berumur 10–29 tahun.

Hitung-hitungannya sederhana. Wilson dan Tucker menghitung secara statistik jumlah penonton satu film Bond, yang mencapai 261 juta orang. “Bayangkan adegan tembakau dan rokok dilihat oleh sejumlah orang tersebut dan kalikan dengan 23 judul film,” kata mereka. “Sedikit banyak mereka akan terpengaruh untuk merokok.”

Baca: Rusia dan AS Kerja Sama Luncurkan Misi Venus

Kemunculan rokok dan adegan menikmati kepulan asapnya tak bisa dilepaskan dengan puncak dari perusahaan rokok dalam beriklan. Mereka masuk ke segala lini, tak terkecuali film. Apalagi, James Bond adalah film yang disukai pada masanya.

Karena itu, menurut para peneliti dalam jurnal, tak mengherankan bila adegan merokok menyesaki film-film yang pertama kali dibintangi oleh Sean Connery itu. Angkanya pun mencapai 83 persen. Lebih gila lagi, dalam enam judul film awal, rokok pertama dinyalakan rata-rata dalam 20 menit pertama.

Penyebutan rokok pun muncul. Dalam film You Only Live Twice (1967), salah satu tokoh dalam film itu, yakni Mr. Osato, menemukan rokok milik Bond dan menasihatinya bahwa rokok tidak baik bagi kesehatan. “Anda harus berhenti merokok,” ujar Mr. Osato. “Ini sangat buruk.”

Sepertinya itu nasihat yang bagus. Tapi tidak demikian dalam adegan berikutnya. Saat Bond berhadapan dengan tokoh jahat, Blofeld, dia pun berujar: “rokok tidak akan membunuhmu, tapi aku yang akan melakukannya.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak hanya itu. Masih banyak lagi adegan-adegan yang mempromosikan rokok. Baik lewat tokoh utama, Mr Bond, maupun tokoh lainnya. Mereka asyik merokok.

Baca: Disebut Mirip Alien, Siput Berbulu Ditemukan di Australia

Dalam adegan lainnya, dalam rentang 1960–1980 dan 2010, tampak pasangan perempuan sang agen sedang merokok. Baik itu dalam perbincangan biasa maupun saat di atas ranjang.

Bahkan dalam adegan di film Diamonds Are Forever (1971), tampak Tiffany Case, si kekasih Bond, meletakkan asbak berisi rokok menyala di atas dada telanjang Sean Connery.

Promosi rokok pun tidak tampak terang-benderang. Para peneliti juga menemukan bahwa pada dekade 1970 penggunaan gadget mata-mata milik Bond dibuat berhubungan dengan rokok, seperti roket. Kemunculan rokok yang dibalut alat ini sekitar 80 persen.

Adegan menyalakan dan mengisap rokok paling sedikit, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hanya ada di Die Another Day (2002). Dalam film tersebut ada adegan seorang mata-mata mematikan rokok terakhir. Hanya Casino Royale (2006) yang tak memperlihatkan rokok.

Baca: Ini Rumor Spesifikasi 3 Varian Xiaomi Mi6

Sepertinya itu adalah buah dari kesadaran Bond. Sebelumnya, pada 1997, dia sempat menyebut merokok sebagai “kebiasaan yang kotor”. Namun tak bisa dimungkiri ini adalah akibat desakan banyak pihak yang menginginkan agar rokok tak ada lagi di dalam film-film.

Kesadaran Bond ini klop dengan pernyataan penelitian tersebut. “Kebiasaan buruk merokok tampak sangat bertentangan dengan profesinya sebagai agen mata-mata yang menuntut kebugaran fisik,” kata Wilson dan Tucker.

Sejak 2002, Bond sudah tak lagi menyalakan rokok. Tapi dia tak bisa begitu saja melupakan masa lalunya: dianggap mengajari anak-anak muda untuk melakukan kebiasaan—yang disebutnya kotor itu.

TOBACO CONTROL | LIVE SCIENCE|POPULAR SCIENCE|AMRI M


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

12 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.


Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

15 hari lalu

Wem Pratama, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, diamankan usai mengaku telah membunuh ibu kandungnya. TEMPO/Istimewa
Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.


Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

26 hari lalu

Seorang remaja melakukan tes kandungan karbondioksida dalam paru-paru saat konsultasi gratis dengan para ahli di tenda Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) Dinas Kesehatan Kota Bandung, 6 Mei 2018. Layanan ini memberikan konseling untuk berhenti merokok. TEMPO/Prima Mulia
Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

30 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

41 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.


Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

41 hari lalu

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

45 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

47 hari lalu

Kapolres Madiun AKBP Muhammad Ridwan menggelar konferensi pers kasus perampokan mobil boks muatan rokok di Mapolres Madiun, Sabtu, 2 Maret 2024). ANTARA/HO-Humas Polres Madiun
Polisi Tangkap Komplotan Perampok Mobil Boks Berisi Ratusan Karton Rokok Senilai Rp 3,1 Miliar

Polisi tangkap tiga dari sembilan anggota komplotan perampok yang merampas ratusan karton rokok dalam sebuah mobil boks,


KLHK: Perlu Ada Mekanisme Pertanggungjawaban Produsen Rokok atas Sampahnya

51 hari lalu

Anggota FAD Denpasar saat mengumpulkan puntung rokok dalam botol di Denpasar, Bali, Selasa, 25 April 2023. ANTARA/HO-FAD Denpasar
KLHK: Perlu Ada Mekanisme Pertanggungjawaban Produsen Rokok atas Sampahnya

KLHK menilai perlu ada mekanisme tanggungjawab dari produsen rokok atas sampah yang dihasilkannya. Sampah puntung rokok bisa sampai 107.333 ton.


Sampah Puntung Rokok Indonesia Ditaksir Sekitar 107.333 Ton

58 hari lalu

Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia menggelar aksi di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023. Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia melakukan aksi plogging yaitu aksi clean up cigarette buts atau memungut sampah puntung rokok. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sampah Puntung Rokok Indonesia Ditaksir Sekitar 107.333 Ton

Konsumsi tembakau di Indonesia mencapai 322 miliar batang pada 2020 dan berpotensi menghasilkan sekitar 107.333 sampah puntung rokok.