TEMPO.CO, San Francisco - Pelopor virtual reality (VR) Oculus, yang telah digugat selama beberapa minggu ini, membela diri terhadap klaim bahwa perusahaan itu telah mencuri kode penting dari ZeniMax. Namun keputusan akhir saat ini ada di tangan juri.
Seperti dilansir Polygon dan dikutip Engadget, Sabtu 28 Januari 2017, argumen akhir telah disampaikan dan juri saat ini harus memutuskan apakah kepala teknologi Oculus John Carmack mencuri ZeniMax IP dan membawanya ke Oculus ketika ia bergabung dengan perusahaan itu pada tahun 2013.
Baca:
Mana Lebih Cerdas, Kucing atau Anjing? Ini Jawaban Peneliti
Baikal, Danau Terbesar, Terdalam, dan Tertua di Dunia
Teman tapi Musuh, Twitter Kini Buka Akun Instagram
Pada saat yang sama ketika menyampaikan argumentasi penutup, ZeniMax melipatgandakan tuntutan kerusakan yang dia minta. Perusahaan itu saat ini menuntut total US$ 4 miliar (Rp 53,4 triliun) - US$ 2 miliar untuk kompensasi dan US$ 2 miliar untuk ganti rugi.
Namun, kasus terhadap Oculus ini tampaknya tidak terlalu kuat. ZeniMax berpendapat bahwa pencipta Oculus, Palmer Luckey, pada dasarnya tidak memiliki pengetahuan teknis untuk membangun Oculus Rift sendiri tanpa bantuan Carmack.
Mereka mengatakan bahwa Luckey dan Carmack, yang telah bekerja di ZeniMax sampai dia pergi untuk bergabung dengan Oculus, menggunakan teknologi ZeniMax, Rage VR dan kode Doom 3 BFG Edition, untuk membangun perangkat lunak Rift ini (ZeniMax adalah pemilik id Software, pencipta seri Doom).
Dalam tanggapannya, Oculus dan perusahaan induknya, Facebook, memiliki ahli forensik yang bersaksi bahwa tidak ada bagian dari Rage VR atau kode sumber Doom 3 BFG Edition dalam kode Oculus.
Lebih jauh, karyawan Oculus bersaksi bahwa mereka tidak pernah melihat kode sumber Carmack dan menyatakan bahwa mereka mengembangkan kode mereka secara mandiri.
Selama persidangan, CEO Facebook Mark Zuckerberg ikut bersaksi, begitu juga Luckey, Carmack dan mantan CEO Oculus VR Brendan Iribe. Sepanjang gugatan, yang pertama kali diajukan pada tahun 2014, Facebook, Oculus dan para pemain kunci yang terlibat semuanya bersikukuh menyatakan tidak bersalah. Untuk itu kita harus menunggu keputusan juri minggu depan.
ENGADGET | ERWIN Z