Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Ditemukan di Planet Berjarak 50 Tahun Cahaya dari Bumi  

image-gnews
Ilustrasi Planet 51 Pegasi B yang dideteksi memiliki air. Skysurvey.org
Ilustrasi Planet 51 Pegasi B yang dideteksi memiliki air. Skysurvey.org
Iklan

TEMPO.CO, Cile - Selama beberapa dekade terakhir, manusia telah mengikis debu dan tanah Planet Mars untuk sejumlah alasan ilmu pengetahuan yang berbeda, termasuk pencarian air di planet yang jauh.

Para peneliti baru-baru ini telah menemukan air tapi bukan di planet terdekat Bumi atau pun di Mars. Faktanya, planet yang memiliki air dalam temuan tersebut tidak termasuk di dalam sistem tata surya yang dihuni Bumi dan tujuh planet lainnya.

Planet yang dinamakan 51 Pegasi B itu jaraknya 50 tahun cahaya (sekitar 473 triliun kilometer) dari Bumi. Karena jaraknya yang sangat super jauh itu, kemungkinan besar manusia tidak akan pernah bisa mengunjunginya sama sekali. Penemuan tersebut dipresentasikan pada makalah yang diterbitkan dalam situs arXiv.org akhir Januari silam.

Para peneliti mengambil pendekatan baru dalam mendeteksi air di planet yang jauh. Yakni menggunakan Teleskop Sangat Besar (VLT) di Cile—instrumen optik paling canggih di dunia—untuk mengamati planet tersebut dalam kurun empat jam. Teleskop menyerap cahaya terang yang dilepaskan planet tersebut saat bergerak menjauh dan mendekati Bumi ketika mengorbit, tim peneliti mampu mengidentifikasi atmosfer planet dan mendeteksi keberadaan air.

Planet 51 Pegasi B dijuluki Planet “Hot Jupiter”. Hal ini mengacu pada planet yang mengorbit lebih dekat dengan matahari dibanding Jupiter dalam galaksi kita dan memiliki suhu permukaan yang sangat panas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu apa arti penemuan itu bagi manusia di Bumi? Penemuan air pada jarak yang sangat jauh merupakan sesuatu yang mengesankan secara ilmiah. Dan metode seperti ini bisa digunakan di masa depan untuk membantu mengkonfirmasi kehadiran air di planet-planet yang jaraknya lebih dekat dari Hot Jupiter.

NEW SCIENTIST | BGR | PHYS | HOTMA SIREGAR

Baca Juga:
Ketua Umum Muhammadiyah: Presiden Netral dalam Pilkada Serentak
Tak Lagi Bersama, Aura Kasih dan Glenn Masih Saling Sayang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

11 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

57 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

59 hari lalu

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Republik Dominika Mulai Uji Coba Empat Hari Kerja Sepekan

17 Januari 2024

Claro, seluler dan Internet di Republik Dominika. travel-4-fun.com
Republik Dominika Mulai Uji Coba Empat Hari Kerja Sepekan

Karyawan di Republik Dominika akan mendapatkan gaji yang sama, tetapi jam kerjanya akan dikurangi dari 44 menjadi 36 jam


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.