Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ajal Kim Jong-nam dan Kisah 5 Racun Alami Pembunuh Manusia

image-gnews
Racun RICIN. wikipedia.or.og
Racun RICIN. wikipedia.or.og
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kim Jong-nam, saudara Presiden Korea Utara Kim Jong-un, diduga tewas dengan cara diracun. Sejumlah racun yang digunakan dalam beberapa kasus pembunuhan populer didapat dari sumber alami.

Pembunuhan Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, Senin pekan lalu, berlangsung cepat. Saudara tiri Presiden Korea Utara Kim Jong-un itu kolaps dan tewas hanya beberapa menit setelah aksi dua perempuan yang menyerang Kim. Pria berusia 46 tahun itu diyakini tewas keracunan.

Jenis dan dosis racun yang dipakai untuk membunuh Kim masih sumir. Para penyerang Kim diduga menggunakan suntikan, semprotan, atau kain untuk membekap wajah Kim.

Kepolisian Malaysia sejauh ini sudah menangkap empat tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan Kim. Seorang di antaranya memegang paspor Indonesia. Siti Aisyah, pelaku asal Indonesia yang ditangkap Kamis pekan lalu, disebut dijebak untuk membunuh Kim.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Tito Karnavian, menyebutkan Siti dibayar untuk melakukan adegan serupa beberapa kali sebelum menghadapi Kim. Mengutip informasi dari otoritas Malaysia, Tito menyebutkan para pelaku meminta korban menutup mata dan menyemprot wajah mereka dengan air.

Senyawa ricin (risin) dan tetrodoksin disebut-sebut sebagai racun yang digunakan untuk membunuh Kim. Dua senyawa yang bisa diekstraksi dari sumber alami ini mematikan bagi manusia, meski jumlah yang diberikan sangat sedikit.

Ricin adalah protein beracun yang secara alami terdapat di dalam biji jarak (Ricinus communis). Tanaman tropis ini menjadi sumber minyak yang dipakai dalam industri dan produk kosmetik. Racun ini ditemukan oleh ilmuwan Jerman, Peter Hermann Stillmark, yang bekerja di Rusia pada 1888.

Ricin dapat masuk ke dalam sel tubuh dan mencegahnya memproduksi protein. Tanpa protein, sel akan berhenti tumbuh, lalu mati. Jika biji jarak dikunyah, senyawa ricin akan terlepas. Namun hanya mengunyah biji jarak tidak langsung membunuh manusia. Ricin yang dimurnikan jauh lebih berbahaya.

Ricin merupakan bagian dari limbah yang muncul saat biji jarak diolah menjadi minyak. Ricin murni dalam jumlah kecil sudah cukup untuk membunuh manusia. Salah satu kasus pembunuhan dengan ricin yang populer adalah kematian Georgy Markov, penulis Bulgaria, pada 1978.

Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) memasukkan ricin sebagai agen bioterorisme kategori B. Adapun kategori A, racun biologis paling berbahaya, berisi antara lain virus antraks dan ebola.

Hasil studi yang disampaikan dalam pertemuan tentang ancaman biologis Perkumpulan Ahli Mikrobiologi Amerika, 7 Februari lalu, menunjukkan ada antidot potensial untuk ricin. Antidot itu bekerja pada tikus yang sudah beberapa hari terpapar ricin.

Sejauh ini tak ada obat atau terapi spesifik yang bisa mengatasi keracunan ricin. “Para dokter harus mencari cara lain untuk mengobati keracunan ricin,” kata Patrick Cherubin, ahli biologi dari University of Central Florida, Orlando, Amerika Serikat, seperti ditulis Science News.

Selanjutnya: 4 racun alami lain yang juga mematikan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia