TEMPO.CO, Washington DC - CEO SpaceX Elon Musk kemarin, 27 Februari 2017, mengumumkan bahwa perusahaan itu memiliki rencana untuk mengirim dua warga biasa bukan astronot untuk mengelilingi Bulan.
Ini akan menjadi misi pribadi dengan dua pelanggan yang membayar, dan bukan astronot NASA. “Para penumpang ini sangat serius dengan perjalanan tersebut dan sudah membayar deposit yang signifikan," ujar Musk sebagaimana dikutip The Verge, Senin 28 Februari 2017.
Baca:
Dragon SpaceX Akhirnya Tiba di Stasiun Antariksa
GPS Salah, SpaceX Tunda Pendaratan di Stasiun Antariksa
SpaceX Sukses Luncurkan Falcon 9 dari Landasan NASA
Perjalanan mengelilingi Bulan akan memakan waktu sekitar satu minggu. Mereka akan melewati permukaan Bulan, pergi lebih jauh ke luar angkasa, dan kembali ke Bumi, sejauh sekitar 300.000 mil (483 ribu km) hingga 400.000 mil (644 ribu km).
Rencananya perjalanan itu akan dilakukan pada kuartal kedua 2018 dengan pesawat luar angkasa Crew Dragon dengan roket Falcon Heavy, yang akan melakukan peluncuran perdananya musim panas ini.
Namun, Musk terkenal karena tenggat waktu yang tidak realistis. Pada tahun 2011, ia berjanji untuk membawa orang ke luar angkasa dalam waktu tiga tahun.
Dua orang yang akan melakukan perjalanan itu tidak disebutkan namanya, namun sudah mengenal satu sama lain. Mereka akan memulai pelatihan awal untuk perjalanan akhir tahun ini.
Musk menolak untuk mengomentari biaya perjalanan itu, tetapi ia mengatakan biayanya "sebanding" atau sedikit lebih besar dari biaya misi berawak ke Stasiun Antariksa Internasional. Untuk diketahui, satu tiket pada roket Soyuz Rusia mengenakan biaya pada NASA sekitar US$ 80 juta (Rp 1 triliun).
Musk percaya misi pribadi ini bisa menjadi pendorong pendapatan yang signifikan bagi perusahaan dan mengharapkan untuk memiliki setidaknya satu atau dua perjalanan setahun. Ini akan memberi kenaikan 10 sampai 20 persen dari pendapatan SpaceX.
Izin dari PBB tidak akan diperlukan, menurut Musk, meskipun perjalanan itu perlu lisensi Federal Aviation Administration.
Pengumuman ini muncul saat NASA sedang berpikir tentang misi yang sama. Badan ini telah mempertimbangkan menempatkan astronot di penerbangan pertama dari roket besar berikutnya, Space Launch System (SLS). Rencananya, NASA akan menerbangkan SLS untuk pertama kalinya tanpa awak pada musim gugur tahun depan.
Tapi, memo yang dikirim kepada karyawan NASA awal bulan ini menunjukkan bahwa badan tersebut sedang mempertimbangkan membuat penerbangan pertama SLS menjadi misi berawak. Penerbangan itu akan membawa kru mengelilingi Bulan, yang serupa dengan rencana misi Bulan SpaceX.
THE VERGE | ERWIN Z