TEMPO.CO, Jakarta - Pemain baru tapi lama layak disematkan pada langkah Nokia dan BlackBerry yang ikut manggung di gelaran telekomunikasi terbesar dunia: Mobile World Congress atau MWC di Barcelona, yang berakhir Kamis pekan lalu. Keduanya adalah penguasa pasar ponsel sebelum datang Samsung dan Apple. Kini mereka memilih kembali dengan Android.
Kembalinya Nokia dan BlackBerry menjadi hal paling menarik dari gelaran MCW yang menginjak tahun ke-9 penyelenggaraannya. “Selama empat hari, para peserta memiliki kesempatan pertama untuk mendapatkan inovasi mobile terbaru yang diluncurkan di sini,” kata Kepala Marketing GSMA, Michael O'Hara, dalam pernyataan persnya. GSMA atau Asosiasi Penyelenggara Jasa GSM adalah penyelenggara acara ini tiap tahun.
MCW tentu dipilih kedua merek ini sebagai pertanda kembalinya mereka. Maklum, lebih dari 100 ribu pengunjung datang perhelatan itu untuk menyaksikan peluncuran teknologi telekomunikasi terbaru, khususnya ponsel pintar. Tapi, apa yang dibawa oleh keduanya?
Lepas dari Microsoft, Nokia memiliki kebebasan untuk memilih sistem operasi terbaru mereka. Hasilnya, selain meluncurkan kehadiran kembali Nokia 3310, Nokia bersama mitra manufaktur HMD Global mengeluarkan tiga “ponpin” alias ponsel pintar berbasis sistem operasi Android versi terbaru, Nougat 7.1.1. Tiga produknya itu adalah Nokia 3, 5, dan 6. Ketiga ponpin yang menyasar kelas menengah ini akan resmi dirilis pada kuartal kedua tahun ini.
Sayangnya, berbeda dengan vendor lain yang biasanya menyematkan sistem operasi antarmuka yang dikembangkan pabrikan, Nokia benar-benar menghadirkan Nougat murni. “Imbasnya, tak banyak aplikasi bawaan di ponsel pintar terbaru ini,” demikian tertulis di laman berita The Verge.
Sepertinya bukan langkah pembuka yang manis. Padahal rencana Nokia untuk kembali ke ranah perangkat komunikasi sudah kadung menarik perhatian, termasuk segmen ponsel fitur low-end, yang masih menjadi pasar unggulan Nokia. Namun, dengan gelagat semacam itu, tak sedikit yang mempertanyakan daya tahannya dalam persaingan di ranah tersebut. “Nokia mungkin akan menyamai Samsung jika mengadopsi Android tujuh atau delapan tahun lalu,” demikian ulasan dari laman The Telegraph.
Bagaimana dengan BlackBerry, ponsel yang pernah menjadi primadona?