Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

image-gnews
Kapal The Caledonian Sky di Raja Ampat. Foto: Stay Raja Ampat
Kapal The Caledonian Sky di Raja Ampat. Foto: Stay Raja Ampat
Iklan

TEMPO.CO, Manokwari - Salah satu terumbu karang di Raja Ampat, Propinsi Papua Barat, rusak berat pekan lalu ketika kapal pesiar berbendera Bahama menabrak terumbu karang saat air laut surut. Kapal Caledonian Sky sepanjang 90 meter yang dimiliki oleh operator tur Noble Caledonia, kandas setelah menyelesaikan perjalanan bird-watching ke Pulau Waigeo pada 4 Maret silam.

Caledonian Sky merusak terumbu karang seluas 1.600 meter persegi di situs penyelaman yang dikenal sebagai Crossover Reef. Noble Caledonia menggambarkan kecelakaan itu sebagai “sebuah kemalangan” dan menyatakan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang. Kerusakan kapal sangat minim dan telah berlayar kembali setelah diperiksa para penyelidik.

Tim evaluasi resmi dari Universitas Papua menemukan bahwa kapal Caledonian Sky terperangkap di perairan yang surut meskipun dilengkapi GPS dan instrumen radar. Sebuah kapal penarik dari Kota Sorong dikerahkan untuk membantu mengapungkan kapal pesiar.

“Ini sesuatu yang seharusnya tidak terjadi karena kerusakan karang lebih buruk," ujar Ricardo Tapilatu, Kepala Pusat Penelitian Pacific Marine Resources di Universitas Papua. Untuk mengurangi kerusakan pada terumbu karang, kapal penarik harus menunggu air pasang untuk mengapungkan kembali Caledonian Sky.

Caledonian Sky seberat 4.290 ton mengangkut 102 penumpang dan 79 awak kapal dalam perjalanan 16 hari dari Papua Nugini ke Filipina. Insiden itu mengakibatkan kehancuran habitat ekosistem struktural dan mengurangi atau menghilangkan keanekaragaman delapan jenis karang, termasuk acropora, porites, montipora, dan stylophora.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim evaluasi akan merekomendasikan Noble Caledonia membayar kompensasi US$ 800-1.200 per meter persegi, atau total US$ 1,28-1,92 juta. Ini berdasarkan fakta bahwa kerusakan terjadi di taman nasional yang menjadi rumah keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia.

GUARDIAN | MONGABAY | HOTMA SIREGAR

Baca Juga:
Laguna Tersembunyi di Raja Ampat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beasiswa Mandek, Mahasiswa Papua Kelaparan Hingga Putus Kuliah

12 Juli 2022

Puluhan massa Forum Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Peduli Pembangunan di Tanah Papua melakukan aksi demo di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta, Selasa 7 Juni 2022. Dalam aksinya massa mendukung kebijakan pemerintah pusat yang akan membentuk daerah otonomi baru (DOB) di Tanah Papua. TEMPO/Subekti.
Beasiswa Mandek, Mahasiswa Papua Kelaparan Hingga Putus Kuliah

114 mahasiswa Papua yang kuliah di Yogyakarta terkatung-katung karena Pemerintah Kabupaten Manokwari tak membayarkan beasiswa sejak dua tahun lalu.


Beasiswa Mandek Sejak 2020, 114 Mahasiswa Asal Papua di Yogyakarta Terkatung-katung

11 Juli 2022

Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) longmarch menuju Kantor LBH Jakarta usai aksi demo di kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta, Rabu 1 Desember 2021. Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah Indonesia segera melakukan demiliterisasi, mencabut perpanjangan UU Otonomi Khusus dan memberikan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa West Papua. TEMPO/Subekti.
Beasiswa Mandek Sejak 2020, 114 Mahasiswa Asal Papua di Yogyakarta Terkatung-katung

Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua tak memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswanya yang sedang kuliah di Yogyakarta sejak 2020.


Manokwari Rusuh, Penerbangan di Bandara Rendani Tetap Normal

19 Agustus 2019

Puluhan massa mengikuti aksi unjuk rasa di Manokwari, Papua, 19 Agustus 2019. Foto: Istimewa
Manokwari Rusuh, Penerbangan di Bandara Rendani Tetap Normal

Bandara Rendani yang berlokasi di Manokwari, Papua, tetap beroperasi di tengah insiden rusuh yang terjadi pada Senin, 19 Agustus 2019.


Perbaikan Jalan Berlumpur Putuskan Kabel Serat Optik Arah Bintuni

11 Juni 2019

21_ekbis_kabelseratoptik
Perbaikan Jalan Berlumpur Putuskan Kabel Serat Optik Arah Bintuni

Untuk mengejar ketertinggalan, sedang diupayakan kabel serat optik 200 meter terpasang dalam sehari.


Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

27 Februari 2019

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019. Debat itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur. ANTARA
Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

Walhi menyebut capres maupun caleg jarang mengangkat kerusakan lingkungan dan dampaknya pada kampanye.


Wisata Religi akan Dikembangkan di Palau Mansinam Manokwari

30 November 2017

Gereja Pengharapan di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat, (21/6). Muladi
Wisata Religi akan Dikembangkan di Palau Mansinam Manokwari

Pulau Mansinam adalah tempat pendaratan pertama Kitab Injil di Tanah Papua.


Penentuan Awal Ramadan, Begini Persiapan Melihat Hilal di Manokwari

22 Mei 2017

Warga mengamati hilal menggunakan teropong di Bukit Syeh Bela-belu, Bantul, Yogyakarta, 5 Juni 2016. Dari hasil pemantauan tersebut hilal belum tampak karena tertutup awan mendung. ANTARA FOTO
Penentuan Awal Ramadan, Begini Persiapan Melihat Hilal di Manokwari

Kementerian Agama akan memantau hilal atau rukyatul hilal di Pantai Sidey, Manokwari, Papua Barat, sebelum Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan.


Ombudsman Papua Barat Temukan Bantuan Alat Pertanian Mangkrak  

19 Mei 2017

Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (kanan) saat penyerahan traktor tangan kepada petani di Subang, Jawa barat, 26 Desember 2014. Jokowi menyerahkan 1.099 traktor tangan kepada 19 kelompok tani dan sembilan perwakilan kelompok. ANTARA/Agus Suparto
Ombudsman Papua Barat Temukan Bantuan Alat Pertanian Mangkrak  

Alat pertanian berupa traktor tangan dan alat tanam tersebut sudah sekitar setahun terparkir di halaman kantor dinas.


20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

17 Mei 2017

Gunung Gede-Pangrango
20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

Demi mendapatkan hasil cacing secara maksimal, tidak jarang kelompok pemburu itu menebang pohon. Pemburu telah menebang sedikitnya 300 pohon.


Polda Papua Barat Tetapkan 10 Tersangka Pertambangan Emas Ilegal

6 Mei 2017

Ilustrasi Tersangka. Tempo/Marifka Wahyu Hidayat
Polda Papua Barat Tetapkan 10 Tersangka Pertambangan Emas Ilegal

Polda Papua Barat menetapkan 10 tersangka kasus pertambangan emas tanpa izian di Manokwari.