TEMPO.CO, Jakarta - Apple mempekerjakan sebuah tim biomedis sebagai bagian dari prakarsa rahasia, yang awalnya diusulkan oleh almarhum pendiri Apple Steve Jobs, guna mengembangkan sensor bagi pengobatan diabetes.
Baca: Apple Pesan 70 Juta Layar OLED dari Samsung untuk iPhone 8
Para insinyur dari tim tersebut diperkirakan akan bekerja di kantor berlokasi di Palo Alto, California, yang dekat dengan kantor pusat Apple, kata CNBC.
Kabar ini muncul saat batas antara obat-obatan dan teknologi semakin kabur seiring banyaknya perusahaan bergabung untuk mengatasi berbagai penyakit kronis memakai perangkat berteknologi tinggi dengan menggabungkan biologi, perangkat lunak dan keras, yang dinamai bioelektronik.
Tahun lalu, GlaxoSmithKline Plc dan induk perusahaan Google, Alphabet Inc, meluncurkan sebuah perusahaan bersama yang betujuan memasarkan perangkat bioelektronik untuk memerangi penyakit dengan melampirkannya ke saraf.
Perusahaan biotek AS Setpoint Medical and EnteroMedics Inc telah menunjukkan manfaat awal bioelektronik dalam pengobatan rheumatoid arthritis dan menekan nafsu makan.
Perusahaan-perusahaan lain yang kini juga bermain di sektor bioelektronik antara lain Medtronic Plc , Proteus Digital Technology, Sanofi SA and Biogen Inc, demikian Reuters.
Baca: Nadine dan Cathy Sharon Ikut Berburu iPhone 7, Ini Alasannya
ANTARA