Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vatikan Gelar Konferensi Sains Mengenang Lemaitre, Siapa Dia?

image-gnews
Georges Lemaitre. Youtube.com
Georges Lemaitre. Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, RomaPaus Fransiskus mengundang para ahli kosmologi dan astrosifikawan terkemuka di dunia ke Vatikan. Tujuannya, untuk membicarakan pembentukan alam semesta, seperti Big Bang (ledakan besar), gelombang gravitasi, singularitas waktu, dan lubang hitam.

Konferensi yang akan berlangsung selama sepekan 9-12 Mei 2017 ini akan akan menghadirkan banyak kosmologi dan astrofisikawan terkemuka di dunia sebagai pembicara, seperti Roger Penrose dari Universitas Oxford, Inggris, dan Andrei Linde dari Universitas Stanford, Amerika Serikat.

Baca: Paus Fransiskus Ajak Ilmuwan Bahas Teori Big Bang

Selain itu, konferensi ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada pemikiran Georges Lemaître. Siapa dia?

Seperti dikutip dari Quarterly Journal of the Royal Astronomical Society, Georges Henri Joseph Édouard Lemaître lahir di Charleroi, Belgia, pada 17 Juli 1894. Ia meninggal di Leuven, Belgia, 20 Juni 1966. Ia adalah imam, astronom, dan profesor fisika dari Universitas Katolik Leuven, Belgia.

"Dia mengusulkan teori perluasan alam semesta, yang secara luas disalahartikan sebagai teori Edwin Hubble," demikian tulis Eugenie Samuel Reich, editor di New Scientist, dalam jurnal Nature edisi 27 Juni 2011.

Lemaître adalah orang pertama yang menemukan Hukum Hubble dan Konstanta Hubble yang diterbitkannya pada 1927, dua tahun sebelum artikel Hubble terbit. Ini merupakan hukum dalam astronomi yang menyatakan bahwa pergeseran merah dari cahaya yang datang dari galaksi yang jauh adalah sebanding dengan jaraknya.

Dia juga mengusulkan apa yang kemudian dikenal sebagai teori Big Bang tentang asal mula alam semesta, yang ia sebut dengan "hipotesis tentang atom purba" atau "Telur Kosmik".

Baca: Seperempat Abad, Hubble Intai Sejuta Kali Benda Angkasa

Setelah menjalani pendidikan klasik di sekolah menengah Jesuit, Collège du Sacré-Coeur, di Charleroi, Lemaître mulai mempelajari teknik sipil di Universitas Katolik Leuven pada usia 17 tahun. Pada 1914, dia menunda studinya untuk ikut wajib militer dalam satuan altileri selama Perang Dunia I. Dia menerima penghargaan Palang Perang Belgia.

"Setelah perang usai, Lemaître kembali melanjutkan studinya di bidang fisika dan matematika sekaligus memasuki persiapan imamat keuskupan," tulis John Farrell dalam artikelnya "The Original Big Bang Man" yang dimuat dalam The Tablet edisi 22 Maret 2008. Farrel adalah penulis buku The Day Without Yesterday: Lemaître, Einstein and the Birth of Modern Cosmology (2005).

Lemaître memperoleh gelar doktornya pada 1920 dengan disertasi berjudul "l'Approximation des fonctions de plusieurs variables réelles" (Perkiraan Fungsi dari Beberapa Variabel Nyata"). Disertasi ini ia tulis di bawah arahan Charles de la Vallée-Poussin. Dia ditahbiskan sebagai imam pada 1923.

Pada tahun yang sama Lemaître menjadi mahasiswa pascadoktoral di bidang astronomi di Universitas Cambridge, Inggris. Dia menghabiskan satu tahun penelitian di St. Edmund's College di bawah arahan Arthur Eddington, yang mengenalkannya pada kosmologi modern, astronomi bintang, dan analisis numerik. Tahun berikutnya Lemaître habisnya di Harvard College Observatory, Amerika Serikat, bersama Harlow Shapley yang baru saja muncul ke jajaran ilmuwan terkemuka astronomi lantaran karyanya soal nebula.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Cincin Nebula Terlihat Lewat Inframerah

Lemaître adalah pelopor penerapan teori relativitas umum Albert Einstein ke dalam kosmologi. Dalam artikel yang diterbitkan pada 1927, Lemaître mengungkapkan fenomena generik dalam kosmologi relativistik yang belakangan dikenal sebagai Hukum Hubble. Dia juga memperkirakan nilai numerik dari konstanta Hubble. Namun, data yang digunakannya tidak memungkinkan pembuktian bahwa ada hubungan linier aktual. Dua tahun kemudian, Hubble-lah yang berhasil membuktikan teori Lemaître.

"Pada 1931, saat Lemaître sedang mencapai annus mirabilis (pencapaian tertingginya), dia menerbitkan sebuah artikel di Nature yang mengemukakan teori  'atom purba'," tulis Jean-Pierre Luminet dalam artikel "Editorial note to: Georges Lemaître, The beginning of the world from the point of view of quantum theory" di jurnal Springer edisi Oktober 2011.

Karena Lemaître menghabiskan seluruh karirnya di Eropa, karya ilmiahnya tak begitu dikenal di Amerika Serikat tak seperti halnya Hubble atau Einstein. Meskipun demikian, teori Lemaître mengubah jalannya kosmologi. Dia terus mendalami fisika dan matematika hingga akhirnya menemukan solusi inhomogen penting dari persamaan medan Einstein yang menggambarkan awan debu bola, metrik Lemaître-Tolman.

Baca: Menengok Kamar Albert Einstein

Lemaître mengusulkan kosmologi relativistik yang menampilkan alam semesta yang meluas. Selanjutnya dia menyimpulkan bahwa peristiwa penciptaan semesta terus terjadi. Sekadar informasi, pada 1980-an, Alan Guth dan Andrei Linde memodifikasi teori ini dengan menambahkannya pada periode inflasi.

Pada 1948, Lemaître menerbitkan sebuah esai matematika yang diberi judul "Quaternions et espace elliptique" dalam jurnal Pontificial Academy of Sciences. Artikel ini mengklarifikasi ruang yang tidak jelas yang dikemukan William Kingdon Clifford pada 1873.

Selain kosmologi, Lemaître merupakan pengadopsi awal komputer untuk perhitungan kosmologis. Dia memperkenalkan komputer pertama ke universitasnya, Burroughs E101, pada 1958.

Lemaître menerika Francqui Prize, hadiah sais tertinggi di Belgia, pada 17 Maret 1934 dari Raja Raja Léopold III. Namanya disodorkan oleh Albert Einstein, Charles de la Vallée-Poussin, dan Alexandre de Hemptinne. Sedangkan juri penghargaan ini terdiri dari, Eddington, Langevin, Théophile de Donder, dan Marcel Dehalu, tiga pakar astronomi terkemuka di masanya.

Selanjutnya, pada 1936, Lemaître menerima Prix Jules Janssen. Ini adalah penghargaan tertinggi dari Société astronomique de France, masyarakat astronomi Prancis. Pada 1953, ia diberi Medali Eddington perdana yang dianugerahkan oleh Royal Astronomical Society.

Melihat kiprahnya di dunia sains dan sederet penghargaan, tak heran kalau Observatoriun Vatikan dan Paus Fransiskus merayakan karya-karya Lemaître dalam sebuah konferensi tahun ini.

AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

46 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu Presiden Argentina Javier Milei di Vatikan, 12 Februari 2024. Vatican Media/Handout via REUTERS
Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan


Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

59 hari lalu

Petenis Jannik Sinner dari Italia berpose dengan trofi setelah memenangkan final melawan Daniil Medvedev dari Rusia dalam final turnamen Tenis Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu, 28 Januari 2024. Sinner menang dramatis dengan membalikkan ketertinggalan dua set dan menang melalui pertarungan lima set. REUTERS/Issei Kato
Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

Jannik Sinner mengalahkan petenis Rusia Daniil Medvedev di final untuk menjuarai Australian Open 2024.


Kisah Megawati Jadi Juri Zayed Award dan Bisa Bertemu Paus Fransiskus

19 Januari 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam perayaan Natal
Kisah Megawati Jadi Juri Zayed Award dan Bisa Bertemu Paus Fransiskus

Megawati menceritakan pengalamannya menjadi juri Zayed Award for Human Fraternity akhir tahun lalu dan kesannya berdialog dengan Paus Fransiskus


Paus Fransiskus Tepis Pertanyaan soal Pensiun: Saya Masih Hidup

15 Januari 2024

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Tepis Pertanyaan soal Pensiun: Saya Masih Hidup

Paus Fransiskus menyebut pensiun sebagai sebuah kemungkinan, namun dia tidak sedang mempertimbangkannya sekarang.


Vatikan Terbitkan Klarifikasi tentang Persetujuan Pemberkatan Sesama Jenis

4 Januari 2024

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus dari jendelanya, di Vatikan, 9 Juli 2023. Vatican Media/Handout via REUTERS
Vatikan Terbitkan Klarifikasi tentang Persetujuan Pemberkatan Sesama Jenis

Vatikan mengatakan pemberkatan bagi pasangan sesama jenis tidak boleh dilihat sebagai pembenaran atau dukungan atas semua tindakan mereka.


Temui Paus Fransiskus, Kardinal Pengkritik Paling Keras: Saya Masih Hidup

30 Desember 2023

Paus Fransiskus dan Kardinal Raymond Leo Burke berjabat tangan di Vatikan, 29 Desember 2023. Vatican Media/Handout via REUTERS
Temui Paus Fransiskus, Kardinal Pengkritik Paling Keras: Saya Masih Hidup

Kardinal AS, Raymond Burke, salah satu pengkritik Paus Fransiskus paling keras, mengadakan audiensi pribadi pertama dengan Paus dalam tujuh tahun.


Dubes RI di Vatikan: Gereja Katolik Tak Akan Akui Perkawinan Sejenis

21 Desember 2023

Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono. ANTARA/HO-Monang Sinaga
Dubes RI di Vatikan: Gereja Katolik Tak Akan Akui Perkawinan Sejenis

Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono menegaskan bahwa Gereja Katolik tetap tidak mengakui adanya perkawinan sejenis.


89 Tahun Julius Darmaatmadja, Dulu Diproklamasikan Paus Yohanes Paulus II sebagai Kardinal

20 Desember 2023

Romo Kardinal Darmaatmadja. TEMPO/Budi Purwanto
89 Tahun Julius Darmaatmadja, Dulu Diproklamasikan Paus Yohanes Paulus II sebagai Kardinal

Julius Darmaatmadja tokoh Gereja Katolik hari ini berusia 89 tahun. Paus Yohanes Paulus II dulu mengangkatnya sebagai kardinal.


10 Daftar Gereja Terbesar di Dunia yang Bisa Dikunjungi saat Natal

19 Desember 2023

Menjelang Hari Natal, Anda bisa melakukan wisata religi dengan mengunjungi salah satu gereja terbesar di dunia berikut ini. Foto: Canva
10 Daftar Gereja Terbesar di Dunia yang Bisa Dikunjungi saat Natal

Menjelang Hari Natal, Anda bisa melakukan wisata religi dengan mengunjungi salah satu gereja terbesar di dunia berikut ini.


Megawati Bertemu Paus Fransiskus di Istana Apostolik Vatikan, Ini Profil Kediaman Paus

19 Desember 2023

Orang-orang mengenakan masker saat berjalan di Lapangan Santo Petrus setelah Vatikan melaporkan kasus pertama virus corona, di Vatikan, Jumat, 6 Maret 2020. Puluhan ribu orang berduyun-duyun ke Lapangan Santo Petrus setiap hari Ahad untuk mendengarkan Paus memberikan restu dan pesan mingguannya dari jendela Istana Apostolik Vatikan. REUTERS/Yara Nard
Megawati Bertemu Paus Fransiskus di Istana Apostolik Vatikan, Ini Profil Kediaman Paus

Megawati bertemu Paus Fransiskus di Istana Apostolik Vatikan. Berikut keistimewaan kediaman Paus yang bersiri sejak abad ke-5.