Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Satwa Terbesar hingga Tumbal Manusia

image-gnews
Seekor Hiu Paus (Rhincodon typus) berenang mencari makan di sekitar perairan di Desa Botubarani,  Bolango, 7 Oktober 2016. Spesies langka ini muncul setelah sebulan lebih kawanan Hiu Paus tidak pernah muncul di perairan tersebut. ANTARA/Adiwinata Solihin
Seekor Hiu Paus (Rhincodon typus) berenang mencari makan di sekitar perairan di Desa Botubarani, Bolango, 7 Oktober 2016. Spesies langka ini muncul setelah sebulan lebih kawanan Hiu Paus tidak pernah muncul di perairan tersebut. ANTARA/Adiwinata Solihin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 5 berita hari ini dimulai dari lima satwa laut yang terbesar di keluarganya. Di peringkat pertama ada ikan terbesar, yakni hiu paus (Rhincodon typus). Panjangnya bisa mencapai 12 meter dan berat sekitar 20,6 ton atau dua kali berat bus sekolah.

Hiu paus disusul oleh Tridacna gigas, keluarga hewan cangkang yang berlendir ini mencapai panjang 1,2 meter dengan berat lebih dari 227 kilogram. Lalu ada ubur-ubur dan cumi terbesar.

Sementara itu, ada kisah manusia yang ditumbalkan untuk sebuah proyek. Di Korea Selatan ditemukan dua kerangka dari abad kelima. Kerangka itu berada di bawah dinding-dinding Wolseong, atau Kastil Bulan, di Gyeongju, ibu kota bekas kerajaan Silla.

Juga, ada informasi soal dugaan Korea Utara terlibat dalam penyebaran ransomware WannaCry.

Hingga berita ini diturunkan, tiga informasi tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Tekno. Berikut selengkapnya lima berita terpopuler hari ini yang bisa Anda baca di kanal Tekno:

1. 5 Satwa Laut Terbesar yang Masih Hidup


Hiu paus, Rhincodon typus. (Shutterstocks.com)

Dunia digegerkan dengan sosok misterius yang terdampar di kawasan perairan Dusun Hulung, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pekan lalu. Setelah ilmuwan turun ke lapangan dan memastikan bahwa itu bukan kraken atau cumi-cumi raksasa.

"Dari ukurannya yang mencapai 22 meter, kami menduga itu paus biru atau paus sirip," kata Sekar Mira, peneliti paus dari LIPI, saat dihubungi, kemarin. Dia menduga paus tersebut terdampar karena kelaparan.

Samudra memang tempat yang menyimpan banyak misteri. Mulai Palung Mariana di perairan Filipina, yang merupakan perairan terdalam di Bumi—sekitar 11 kilometer, hingga satwa-satwa laut yang besar. Ada lima satwa laut terbesar yang sampai sekarang masih hidup. Apa saja?

Baca selengkapnya

2. Kisah Nyata dari Korea, Manusia Jadi Tumbal untuk Bangunan


Ilustrasi kerangka manusia. (Reuters)

Manusia yang dikorbankan untuk tumbal sebuah proyek ternyata bukan isapan jempol. Di Korea Selatan ditemukan dua kerangka dari abad kelima. Kerangka itu berada di bawah dinding-dinding Wolseong, atau Kastil Bulan, di Gyeongju, ibu kota bekas kerajaan Silla.

"Ini adalah bukti arkeologi pertama bahwa cerita rakyat tentang manusia yang dikorbankan untuk fondasi bangunan, jembatan atau dinding adalah kisah nyata," kata Choi Moon-Jung, juru bicara Institut Penelitian Warisan Budaya Nasional Gyeongju (Gyeongju National Research Institute of Cultural Heritage/GNRICH) kepada AFP.

Penguburan korban hidup-hidup bersama raja yang meninggal untuk melayani mereka di alam baka sudah terkenal dalam budaya kuno Korea.Bagaimana korban Wolseong dibunuh masih belum jelas dan penelitian lebih lanjut sedang dilakukan, tetapi tampaknya mereka tidak dikubur hidup-hidup.

Baca selengkapnya

3. Penyidik Ransomware WannaCry Temukan Ada Keterkaitan Korea Utara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti keamanan cyber mengklaim menemukan beberapa petunjuk yang dapat mengaitkan Korea Utara dengan serangan Ransomware global pada hampir 300 ribu sistem komputer di lebih dari 150 negara sejak Jumat pekan lalu.

Produsen perangkat lunak dan antivirus, Symantec dan Kaspersky Lab, mengatakan beberapa kode versi perangkat lunak WannaCry juga muncul dalam program yang digunakan oleh perusahaan Grup Lazarus, yang diduga kuat sebagai kelompok operasi peretas dari Korea Utara.

"Ini adalah petunjuk terbaik sejauh ini tentang asal usul virus WannaCry," kata peneliti Kaspersky Lab, Kurt Baumgartner, seperti yang dilansir Reuters, Selasa 16 Mei 2017.

Baca selengkapnya

4. Heboh Ransomware WannaCry, Rudiantara: Tak Ada Serangan Susulan


Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. (TEMPO/Ahmad Faiz)

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memastikan tak ada serangan siber susulan dari para peretas yang menggunakan ransomware WannaCry. Program jahat ini membuat geger lantaran berhasil mengunci atau mengenkripsi file milik institusi penting di berbagai negara sepanjang akhir pekan lalu.

"Saya rasa tidak ada, ya, karena ini kan dipantau oleh dunia," ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, kemarin. Meski tak menjelaskan secara rinci, Rudiantara mengaku sedang mempelajari cara mengantisipasi WannaCry, yang dijalankan dari jarak jauh.

"Saya sendiri pakai dokumen dari The Federal Bureau of Investigation (FBI) pada 13 Mei 2017, baru kemarin kan. Sebab, FBI mengeluarkan semacam analisis secara teknis bagaimana menyelesaikannya," katanya. Infeksi WannaCry, menurut Rudiantara, melebihi jenis ransomware pada umumnya.

Baca selengkapnya

5. Tim Robot UGM Lolos ke Kontes Tingkat Nasional


UGM jadi tuan rumah Kontes Robot Indonesia. (Tempo Channel)

Kontes Robot Indonesia 2017 Regional 3 mengantarkan tiga tim Universitas Gadjah Mada ke ajang nasional. Dari empat kategori yang dilombakan, tim UGM berhasil memperoleh juara pertama kategori Kontes Robot Seni Tari Indonesia.

Kontingen UGM yang diwakili tim Alfan berhasil mengungguli tim Rosemery dari Universitas Negeri Yogyakarta, yang meraih juara kedua, tim Jan’nah dari Universitas Semarang, serta 10 kontestan lain. Ada 73 tim dari 30 perguruan tinggi di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur, yang mengikuti Kontes Robot Indonesia di UGM, 11-13 Mei 2017.

"Untuk memberikan dorongan semangat, pemenang mendapatkan piala dan piagam sesuai dengan ketentuan panitia," ujar ketua dewan juri, Wahidin Wahab, kemarin.

Baca selengkapnya

Selain satwa laut terbesar dan empat informasi lainnya di atas, Anda bisa membaca berita hari ini dari kanal Tekno lainnya di Tempo.co.

AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia