TEMPO.CO, London - Seorang pendaki telah membenarkan bahwa lokasi terkenal di Puncak Everest, Hillary Step, telah runtuh. Lingkaran berbatu di dekat puncak tersebut diperkirakan telah hancur akibat gempa dahsyat Nepal pada 2015.
Ada desas-desus dari ekspedisi sebelumnya bahwa lokasi pendakian yang mendekati vertikal itu telah hancur, namun kondisi bersalju membuat hal itu sulit untuk dikonfirmasi, sebagaimana dikutip Daily Mail, Senin 22 Mei 2017.
Pendaki gunung Inggris Tim Mosedale mengatakan penghalang berbatu yang tangguh itu kini telah diganti dengan daerah rawan dan reruntuhan yang berpotensi menimbulkan bahaya.
Baca: Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest
Dia menulis di Facebook setelah mencapai puncak tersebut pekan lalu. “Ini resmi. Hillary Step tidak ada lagi."
Baca Juga:
Foto yang diposkannya secara online menunjukkan bagaimana lokasi itu telah berubah secara dramatis dibandingkan dengan gambar yang diambil beberapa tahun yang lalu.
Lokasi itu berada di ketinggian 28.800 kaki di punggung gunung bagian tenggara, dan dianggap sebagai tantangan besar terakhir sebelum ke lokasi puncak 29.000 kaki.
Lokasi itu mengambil nama Sir Edmund Hillary, yang merupakan orang yang pertama mendakinya pada tahun 1953. Para pendaki sering kali dipaksa untuk menunggu mendaki lokasi itu satu per satu dengan bantuan tali.
Dengan kehancurannya saat ini, hal itu bisa menciptakan hambatan yang lebih besar karena medan ini diperkirakan akan semakin sulit dinavigasi.
Pendaki gunung mungkin harus menunggu dalam waktu lama dalam suhu dingin yang mematikan dan di tempat yang tinggi sementara yang lain mencoba untuk menemukan jalur lain untuk naik.
DAILY MAIL | ERWIN Z