Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Alasan WannaCry Termasuk Ransomware Dasar  

Editor

Erwin prima

image-gnews
ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, San Francisco - Berkat fitur mirip worm, ransomware WannaCry berhasil menyebar dengan cepat ke jaringan yang terinfeksi, memanfaatkan kerentanan di beberapa versi Windows. Microsoft bahkan merilis sebuah patch darurat untuk sistem operasi lama yang sudah tidak didukung.

Baca: Korea Utara Bantah Dalangi Serangan Ransomware WannaCry

Pihak berwenang di seluruh dunia sekarang berupaya mengidentifikasi pelaku, tapi beberapa periset cyber security menganggap keseluruhan kampanye WannaCry bisa merupakan hasil operasi yang relatif amatir yang tidak terkendali.

"Ini tidak terlihat seperti ransomware yang sangat profesional," kata Orli Gan, manajer produk di perusahaan keamanan, Check Point, dalam konferensi CPX perusahaan di Milan, Italia, beberapa hari setelah epidemi WannaCry, sebagaimana dikutip ZDNet, Senin, 22 Mei 2017.

Berikut ini 5 alasan periset menganggap WannaCry adalah ransomware dasar.

1. Kode NSA dapat diakses siapa pun

Telah diketahui, sebagian besar kode yang dibuat WannaCry dibangun NSA untuk memanfaatkan kerentanan Eternal Blue Windows, kemudian bocor oleh Shadow Brokers, yang berarti setiap orang dapat mengaksesnya.

"Apa yang kami lihat di malware ini adalah bukti bahwa penyerang baru saja mengambil kode dari halaman Github tersebut. Jadi kami dapat menarik jalur langsung dari malware tersebut kembali ke eksploitasi NSA," kata Yaniv Balmas, pemimpin tim peneliti malware di Check Point.

2. Serangan WannaCry serampangan

Mereka yang berada di belakang WannaCry telah serampangan dalam membawa ransomware ke kode tersebut, yang tidak akan dilakukan kelompok kriminal cyber terorganisir.

"Ransomware ini cukup amatir. Anda juga bisa lihat bahwa jumlah uang yang diterima secara signifikan lebih rendah daripada kasus lain," kata Gan. Jumlah pembayaran tebusan hanya beberapa ratus, yakni US$ 300 dalam Bitcoin, yang telah dibayarkan ke penyerang, yang bahkan tidak tahu siapa yang telah membayarnya. "Itu juga menunjukkan bahwa ini bukan organisasi profesional," ucapnya.

3. Tidak menginfeksi negara tertentu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rusia sering disebut sebagai sumber utama kampanye ransomware, dan banyak bentuk malware ini dilengkapi instruksi untuk tidak menginfeksi mesin bahasa Rusia. Namun, dalam kasus WannaCry, Rusia telah terkena dampak buruk. "Rusia nyatanya adalah salah satu target terbesar kampanye ini menurut statistik kami," kata Balmas.

Itu bisa menjadi indikator lain dari sifat amatir para pelaku karena pengembang ransomware berpengalaman akan sering menginstruksikan malware untuk tidak menginfeksi negara tertentu atau bahkan meminta tebusan yang berbeda, tergantung pada lokasi target. WannaCry tidak melakukan semua itu.

4. Sederhana, tapi Efektif

Meski WannaCry jauh tertinggal daripada Locky atau Cerber, fakta bahwa begitu banyak organisasi di seluruh dunia, termasuk sebagian besar rumah sakit di Inggris, terpukul oleh aksi tersebut. Hal ini menunjukkan ransomware bisa sederhana, tapi efektif.

Kemungkinan serangan semacam ini, yang menyebabkan kerusakan besar, bukan kali terakhir. "Ini adalah sesuatu yang akan terus terjadi di masa depan saat orang dapat menyalin dan menempelkan perangkat lunak perusak, menyalin kode NSA, dan itulah yang Anda dapatkan, malapetaka di seluruh dunia. Semakin banyak hal seperti itu akan terjadi," kata Maya Horowitz dari Check Point.

5. Gagal secara finansial

WannaCry dapat dilihat sebagai operasi yang gagal dari perspektif finansial bagi penyerang. Sebab, 300 korban telah membayar dan jumlahnya kurang dari US$ 100 ribu dalam seminggu. Meski demikian, epidemi tersebut telah mengangkat profil ransomware, baik untuk masyarakat umum maupun kemungkinan persaudaraan cybercriminal.

Baca: Serangan Ransomware WannaCry, Kaspersky: Indonesia Terparah Kedua

Ransomware telah mengalami sukses besar. Pada 2016, penerimaan cybercriminal US$ 1 miliar. Orang akan membayar uang tebusan untuk mendapatkan kembali file mereka yang terenkripsi.

ZDNET | ERWIN Z.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

13 jam lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

16 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

21 jam lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

21 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

22 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.