Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei Media Sosial di Inggris: Youtube Berdampak Paling Positif

image-gnews
1stwebdesigner.com
1stwebdesigner.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Royal Society for Public Health (RSPH) melakukan survei di Inggris pada awal 2017 untuk menjawab pertanyaan tentang pengaruh penggunaan plaform media sosial bagi remaja dan dewasa. Hasilnya, media sosial berpengaruh baik sekaligus buruk secara bersamaan.

Dalam survei tersebut, para peneliti meminta hampir 1.500 anak muda Inggris berusia 14 sampai 24 tahun untuk berbagi pemikiran mereka tentang lima platform media sosial populer yaitu Facebook, Instagram, Snapchat, Twitter, dan YouTube.

Para responden berbagi pendapat yang menyoroti hal-hal positif dan negatif. Dalam banyak kasus, media sosial dinilai oleh responden sebagai penyebab depresi atau perasaan cemas.

Kualitas tidur juga terpengaruh karena telat tidur dan terbangun untuk memeriksa pesan di smartphone. Namun, RSPH mengatakan satu dari lima anak muda tetap melakukannya.

Meskipun media sosial berpengaruh buruk, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa media sosial juga dapat membawa hal positif dan membantu menjaga hubungan sosial.

Laporan penelitian tersebut mengungkapkan bahwa YouTube menjadi satu-satunya platform dengan dampak positif paling banyak, yang berarti bahwa YouTube memiliki kemampuan untuk berbuat lebih baik terhadap kesehatan mental anak muda.

YouTube menjadi provider pendukung emosional, platform yang sesuai untuk ekspresi diri dan membangun identitas diri, dan alat yang dapat diandalkan untuk membangun komunitas.

Sementara itu, platform lainnya ternyata tidak lebih baik. Ternyata, platform yang berpotensi tidak sehat adalah Instagram dan Snapchat, yang efek negatifnya melampaui tingkat positifnya.

Twitter  dan Facebook masih sedikit lebih baik dibanding Instagram dan Snapchat, meskipun secara keseluruhan masih "dalam warna merah".

Banyak alasan mengapa penggunaan jejaring sosial mungkin berbahaya bagi pemikiran anak muda yang tengah berkembang, diantaranya adalah karena informasi yang disajikan tidak selalu merupakan representasi realitas yang akurat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak hanya berbicara tentang dampak negatif dari foto-foto selebriti dan model yang tidak senonoh, bahkan tubuh para model tersebut dapat mengintimidasi perasaan anak muda terhadap tubuh mereka.

Postingan yang dibagikan di media sosial cenderung membentuk profil diri sesuai pandangan yang diingkinkan orang lain -- menyenangkan, aktif dan menarik.

Anak muda yang menganggap hidup mereka membosankan dibandingkan dengan orang-orang yang mereka ikuti di media sosial mungkin mengalami emosi negatif yang dapat menyebabkan depresi seiring berjalannya waktu.

Peneliti percaya bahwa perbedaan antara media sosial yang berdampak positif dan negatif yang paling besar terdapat pada fokus dan konten platform.

CEO RSPH Shirley Cramer mengatakan bahwa Instagram dan Snapchat mengkhususkan diri dalam menerbitkan gambar, yang "mungkin membuat perasaan tidak mapu dan cemas pada anak muda."

Ahli menyarankan bahwa konteks lingkungan dan kehidupan sehari-hari lebih baik diterjemahkan melalui video daripada melalui gambar diam, dan hanya melihat gambar orang yang bahagia dan tampan tanpa konteks seperti itu dapat dengan mudah membuat pengguna lain merasa kurang, depresi atau tidak bahagia.

Asumsi ini tentu bisa diperdebatkan, namun menurut Royal Society for Public Health lebih dari 90 persen anak mudia usia 16-24 tahun menggunakan internet untuk jejaring sosial.

Maka, mengetahui lebih banyak tentang risiko dan manfaat yang terkait dengan media sosial dapat menjadi ide bagus, terutma bagi orang tua, demikian Phone Arena.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

1 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

1 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

2 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

4 hari lalu

Logo twitter, facebook dan whatsapp. Istimewa
CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman


Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

4 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

5 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

7 hari lalu

Ilustrasi keluarga mengisi liburan sekolah dengan camping di alam. Foto: Freepik.com/Jcomp
Saran Psikolog agar Mental Sehat setelah Libur Panjang

Hindari berbagai jenis kegiatan yang membuat tubuh minim bergerak agar mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

8 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

9 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya