TEMPO.CO, San Francisco - Para ilmuwan telah menemukan spesies baru yang menakjubkan dari katak kaca. Jantungnya yang sedang berdetak dapat terlihat di bagian dadanya.
Makhluk itu, yang ditemukan di dataran rendah Amazon di Ekuador, memiliki bintik hijau di punggungnya dan memiliki jantung merah yang terlihat sepenuhnya, berkat selaput transparan di sekeliling organ tubuhnya.
Meskipun bukan satu-satunya spesies tembus pandang yang ada, para ilmuwan mengatakan katak ini memiliki tanda yang tidak biasa, dan perilaku reproduksi yang membedakannya dari yang lain. Mereka juga memperingatkan bahwa katak ini mungkin dalam bahaya, karena ekstraksi minyak dan aktivitas manusia lainnya yang mengancam habitatnya.
Para ilmuwan telah menempatkan katak yang baru ditemukan ini dalam genus Hyalinobatrachium, yang diketahui memiliki beberapa ciri yang luar biasa.
“Semua spesies dalam genus ini memiliki ventral peritoneum yang benar-benar transparan, yang berarti organ sepenuhnya terlihat dalam tampilan ventral,” para periset menjelaskan dalam sebuah makalah baru, yang dipublikasikan ke ZooKeys sebagaimana dikutip Daily Mail Jumat 26 Mei 2017.
Baca Juga:
“Perilaku reproduksinya juga tidak biasa, dengan katak jantan memanggil dari bagian bawah dedaunan dan memberikan perawatan induk pada telur.”
Spesies baru ini, H. yaku, menonjol dengan bintik hijau gelap dan perilaku reproduksi atipikalnya. “Saya bekerja dengan katak setiap hari dan ini adalah salah satu spesies terindah yang pernah saya lihat,” ujar Juan Guayasamin, dari Universidad San Francisco de Quito, di Ekuador, kepada New Scientist.
Dan, sementara katak lain di genus Hyalinobatrachium mungkin memiliki fitur transparan, tidak semua memiliki jantung merah terang seperti yang diamati pada spesies baru ini.
“'Tidak semua katak kaca memiliki jantung yang terlihat melalui dada,” Paul Hamilton, dari Biodiversity Group, mengatakan kepada New Scientist. “Dalam beberapa hal, jantung itu sendiri berwarna putih, jadi Anda tidak melihat darah merahnya.”
Mengingat habitat mereka di dataran rendah Amazon, para peneliti memperingatkan bahwa katak ini berisiko. Ekstraksi minyak dan pembangunan jalan dapat menghancurkan habitat mereka dan menciptakan penghalang di antara populasi terdekat, mencegah penyebaran dan interaksi mereka.
DAILY MAIL | ERWIN Z