Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Toponimi dan Perannya Bagi Bangsa

image-gnews
Pemandangan Pulau-pulau yang ada di kawasan Banda Neira yang terlihat dari atas puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Puncak Gunung Api banda merupakan salah satu wisata hicking untuk menikmati pemandangan alam dan laut Pulau-pulau di Banda Neira. TEMPO/Iqbal Lubis
Pemandangan Pulau-pulau yang ada di kawasan Banda Neira yang terlihat dari atas puncak Gunung Api Banda, Banda Neira, Maluku, 21 Mei 2016. Puncak Gunung Api banda merupakan salah satu wisata hicking untuk menikmati pemandangan alam dan laut Pulau-pulau di Banda Neira. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Toponimi alias penamaan suatu tempat ternyata memiliki peran penting untuk membangun Indonesia. Misalnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mencatat Indonesia memiliki pulau sejumlah sekitar 17.500 pulau. Namun, berdasarkan data resmi yang tercatat di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Indonesia hanya mencatatkan 13.466 pulau saja, lantaran pulau yang dapat didaftarkan hanyalah pulau yang valid dan telah bernama saja.

"Nama memberi kontribusi besar dan merupakan bagian yang penting dan berguna dalam kehidupan kita sehari-hari,” kata Guru Besar Linguistik Universitas Indonesia Multamia Lauder dalam diskusi yang digelar Badan Informasi Geospasial dan TEMPO di Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Jumat, 26 Mei 2017.

Baca: Ribuan Pulau Indonesia Belum Terdata

Selama ini, pemberian nama tempat atau toponimi, kata Multamia, kerap diabaikan. Padahal, bila melihat kasus-kasus yang berkaitan dengan teritori, seperti sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan maupun gugatan teritori maritim di Laut Cina Selatan yang melibatkan Jepang, Cina, dan Taiwan, pemberian identitas dan nama menjadi kunci penting.

Multamia mengatakan, penamaan tempat memiliki nilai tinggi berkaitan dengan jatidiri bangsa. "Dapat mengekalkan jatidiri melalui bukti tahapan migrasi penduduk dan sejarah permukiman di suatu wilayah, walaupun semua bukti telah tergerus oleh waktu," kata dia.

Pengekalan jatidiri ini juga berkaitan dengan pengakuan publik terkait tempat pada suatu negara. Toponimi, kata Multamia, juga menjadi salah satu unsur utama untuk berkoordinasi dan berkomunikasi antarbangsa. "Membantu penetapan batas administrasi untuk mengurangi konflik," ujarnya.

Baca: Dua Abad Kebun Raya Bogor LIPI, Benteng Terakhir Flora Indonesia

Saat ini, PBB juga serius menangani perkara penamaan tempat dengan membentuk badan khusus yakni UNGEGN (United Nations Group of Experts on Geographical Names). Setiap negara harus membuat daftar nama resmi dan baku sebagai acuan tunggal semua dokumen resmi, serta dilengkapi dengan peta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berkaitan dengan media massa, Multamia menjelaskan, nama memberi peran penting bagi eksistensi bangsa. Berdasarkan hasil riset Computational Linguistics, menurut dia, frekuensi kemunculan nama diri (antroponimi) dan nama tempat (toponimi) dalam surat kabar mencapai 33,92 persen.

Sehingga, kata Multamia, kata atau nama yang digunakan berulangkali itu secara berangsur bakal menjadi keywords dan indikator isu dalam media, yang apabila dikaji dapat digunakan sebagai alat untuk memahami persoalan bangsa. "Kata-kata yang terkait dengan keywords tersebut akan membentuk makna atau pencitraan. Contohnya, Lumpur Sidoarjo yang telah melekat pada Kota Sidoarjo," tutur dia.

Baca: Situs Lukisan Gua di Sangkulirang Diusulkan Jadi Geopark

Lebih jauh Multamia menambahkan, bila dikaitkan dengan nama jalan, nomor rumah, nama kota, dan kode pos, maka nama telah menjadi elemen dari sebuah sistem geolokasi yang sangat berguna untuk menemukan tempat yang beum dikunjungi sebelumnya. Tentu, kata dia, hal itu bakal memudahkan pemerintah dalam melakukan pelayanan publik, seperti pengumpulan pajak, penanggulangan bencana, pengelolaan gedung, pemilihan umum, dan pengaturan transportasi.

"Juga, tentunya, untuk layanan komersial seperti ojek online," ujar Guru Besar Linguistik di Universitas Indonesia ini. Yang jelas, kata dia, peran toponimi sangat besar untuk identitas sebuah bangsa.

CAESAR AKBAR (MAGANG) | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menceritakan kondisi kesehatannya terkini melalui unggahan di akun Instagramnya, Selasa, 10 Oktober 2023. (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)
Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dasril Roszandi
Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Ilustrasi kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan. ANTARA/HO
Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.