Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri Antariksa Terungkap, Matahari Punya Kembaran

image-gnews
ilustrasi matahari kembar -diambil dari film Star Wars (news.com.au)
ilustrasi matahari kembar -diambil dari film Star Wars (news.com.au)
Iklan

TEMPO.CO, California - Misteri antariksa tampaknya tak akan ada habisnya, termasuk soal matahari dan kembarannya. Astrofisikawan dari Universitas California Berkeley dan Smithsonian Astrophysical Observatory di  Universitas Harvard baru saja menemukan kemungkinan bintang dalam tiap tata surya, termasuk matahari, memiliki kembaran.

Melalui perhitungan matematis, tim menemukan pola gerakan dua bintang yang saling berdekatan pada zaman dahulu. Perhitungan tersebut diawali dengan menganalisis pergerakan awan kosmis Perseus, yang berjarak 600 tahun cahaya dari bumi.

Sekadar informasi, satu tahun cahaya sama dengan 9.400 triliun kilometer. Dari sana tim berhasil mengumpulkan 19 sistem tata surya bintang ganda dan 45 sistem bintang tunggal.

Baca: Program Koloni Mars, Ilmuwan: Perlu Kajian Bercinta di Antariksa

Studi berjudul "Embedded Binaries and Their Dense Cores" sedang dalam proses peer-review dan terbit secara daring di jurnal arXiv edisi 2 Mei 2017. Dan akan terbit dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Tentunya, hasil tersebut cukup mengejutkan tim. Sebab, letak bintang sistem tata surya ganda saling berjauhan. Dan, salah satunya lebih muda sekitar 500 ribu tahun.

Dalam tata surya berbintang ganda, jarak antarbintang sekitar 200 astronomical unit (AU). Satu AU setara dengan 149 miliar kilometer. "Yang jelas ini sangat menarik," kata Sarah Sadavoy, anggota tim, seperti dikutip dari laman Berkeley News, Selasa, 13 Juni 2017.

Baca: Asgardia, Negara Antariksa Pertama, akan Segera Dibangun

Menurut Sadavoy, kejadian unik antariksa tersebut tidak mungkin terjadi secara acak. Setelah berbagai simulasi komputer, tim akhirnya menemukan jawabannya: semua bintang terlahir kembar, termasuk matahari kita, tapi kemudian akhirnya berpisah. Seiring waktu, kata dia, sekitar 60 persen bintang akan memisahkan diri dan membentuk sistem tata surya tunggal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sedangkan sisanya akan saling mendekat," ujar Sadavoy. "Termasuk matahari dalam tata surya kita."

Kembaran matahari alias Nemesis inilah yang mungkin menjadi penyebab punahnya dinosaurus. "Jika perhitungan kami benar, Nemesis itu ada," kata Steven Stahler, anggota studi.

Baca: Temuan Antariksa Baru: Planet Raksasa Bercincin Mirip Saturnus

Nemesis adalah julukan kembaran matahari dalam tata surya kita. Bintang satu ini disebut bertanggung jawab atas kepunahan dinosaurus. Nemesis diduga melontarkan asteroid pembunuh ke arah bumi setiap 26 juta tahun sekali.

Namun teori itu gagal dibuktikan setelah para ilmuwan pada dekade 1980-an tidak berhasil mendeteksi bekas keberadaan kembaran matahari ini.

Simak berita misteri antariksa lainnya di kanal Tekno Tempo.co.

BERKELEY NEWS | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

8 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

1 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

1 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

1 hari lalu

Sejumlah penari menari pada peringatan Hari Bumi di Taman Hutan Raya Juanda, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 April 2021. Tujuh orang penari yang berasal dari sanggar tari Bongkeng Art Space membawakan tarian alam selama tujuh jam tanpa henti untuk memperingati Hari Bumi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

1 hari lalu

Ilustrasi Perpustakaan. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Kilas Balik Peresmian Perpustakaan Digital Dunia

Tujuan lain dari dibentuknya perpustakaan digital dunia ini adalah membuat koleksi karya penting dari seluruh dunia secara digital.


Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

1 hari lalu

Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad. AP
Top 3 Dunia: Presiden Iran yang Diduga Keturunan Yahudi hingga Israel Minta Bantuan Senjata ke AS

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 21 April 2024 masih berkutat seputar konflik terbaru Iran-Israel.


Jalan Panjang Negara Palestina Jadi Anggota Penuh PBB Kembali Terhenti

2 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Jalan Panjang Negara Palestina Jadi Anggota Penuh PBB Kembali Terhenti

Sebagian besar negara di dunia termasuk negara-negara anggota OKI, Liga Arab, Gerakan Non-Blok, dan ASEAN telah mengakui keberadaan Negara Palestina.