TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengambil langkah cepat agar serangan hacker yang memakai ransomware Petya tak masuk ke Indonesia. "Pemerintah terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebarannya di Indonesia," kata dia melalui akun Twitternya, Rabu, 28 Juni 2017.
Baca: Hoax Merebak, Rudiantara Ingatkan Perusahaan Media Sosial
Rudiantara memberikan imbauan ke masyarakat agar berhati-hati sebelum menggunakan komputer. Ia memberikan beberapa anjuran yang harus dilakukan masyarakat. Pertama, masyarakat diimbau untuk selalu backup data. Kedua, diharapkan menggunakan sistem operasi orisinal dan update berkala.
Ketiga, menginstal antivirus dan mengupdate secara berkala. Keempat, menggunakan password yang aman dan diganti secara berkala. Selain itu, Rudiantara juga mengimbau para pengelola dan penyelenggara layanan internet di Indonesia untuk mencegah agar serangan siber tak melumpuhkan sistem.
Baca: Rudiantara: Perpres Badan Siber Nasional Sudah Diteken Presiden
Menurut Rudiantara, tahapan pertama yang perlu dilakukan bagi pengelola IT, yakni menonaktifkan atau mencabut jaringan lokal/LAN sementara, sampai dipastikan semua aman. Kedua, back up data ke storage secara terpisah.
Rudiantara dan tim juga menyampaikan imbauan melalui media sosial sejak Rabu siang pukul 11.00 WIB. Lembaga Sandi Negara juga memperingatkan bahaya serangan virus tersebut.
Sebelumnya, dilaporkan perusahaan kilang minyak milik Rusia, Rosneft, menjadi korban virus Petya. "Kami diserang dua jam yang lalu, kami harus mematikan semua komputer kami," kata juru bicara Kyivenergo Company. "Kami menunggu izin dari Dinas Kemananan Ukraina (SBU) untuk mengaktifkannya kembali."
Baca: Rudiantara: Indonesia Telah Bebas dari Ransomware Wannacry
Ada laporan bahwa virus Petya juga menyerang Bank Nasional Ukraina (NBU) dan Oschabank. Selain itu ada juga perusahaan raksasa di dunia yang dikabarkan diserang Petya.
Rudiantara menjelaskan, bahwa organisasi yang diampu Kemkominfo bernama Id-SIRTI telah memberi peringatan atas serangan siber tersebut. Organisasi itu juga nantinya akan bertugas mengenai insiden seperti serangan hacker.
"Kepada para mitra yang bekerjasama seperti penyelenggara layanan internet, NAP maupun kementerian/lembaga (untuk melakukan pencegahan)," ucap Rudiantara.
Baca: Heboh Ransomware WannaCry, Rudiantara: Tak Ada Serangan Susulan
Simak perkembangan berita serangan hacker, ransomware Petya, dan imbauan Menteri Rudiantara di kanal Tekno Tempo.co.
AVIT HIDAYAT