TEMPO.CO, Abu Dhabi - Perusahaan penerbangan Etihad mengumumkan bahwa bandara di ibu kota Uni Emirat Arab itu telah mencabut larangan yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai langkah keamanan.
Pembatasan terhadap barang elektronik diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat pada Maret 2017 sebagai upaya mengatasi ancaman teroris. Laptop, komputer tablet, kamera dan peralatan elektronik tertentu dilarang dibawa naik pesawat menuju AS dari 10 bandara utama, termasuk Abu Dhabi.
Baca: Bandara Abu Dhabi Cabut Larangan Bawa Laptop ke Kabin Pesawat
Pembatasan itu ditarik kembali segera setelah pada Minggu, 2 Juli 2017, Administrasi Keamanan Transportasi Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat atau TSA selesai memantau dan memverifikasi tingkat keamanan bandara dan pesawat.
TSA menilai maskapai penerbangan Etihad Airways dan Bandara Internasional Abu Dhabi sudah menerapkan prosedur keamanan yang lebih ketat dan sesuai aturan.
Lorie Dankers, juru bicara TSA, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah-langkah keamanan yang diadopsi oleh Etihad Airways adalah sebuah bukti kerja sama yang erat, komunikasi efektif dan komitmen keamanan bersama antara TSA, otoritas penerbangan sipil internasional dan industri.
Bandara Abu Dhabi juga memiliki stasiun di mana penumpang Etihad wajib melewati pemindaian ketat sebelum menaiki pesawat yang menuju ke Amerika Serikat.
Pembatasan terhadap barang elektronik diberlakukan setelah intelijen AS mendapat informasi bahwa ISIS menggunakan perangkat elektronik untuk menyimpan bom.
Selain Amerika Serikat, Inggris juga menerapkan langkah serupa termasuk sanksi sama terhadap enam negara Islam, tetapi tidak melibatkan UEA.
Tidak diketahui apakah Inggris akan mengikuti langkah Amerika Serikat untuk meringankan larangan terhadap penerbangan dari Abu Dhabi.
INDEPENDENT | NEW YORK TIMES | YON DEMA