TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1.280 siswa yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Pekanbaru, Riau, Senin, 3 Juli 2017. Para siswa bakal bersaing memperebutkan 420 medali dari sembilan mata pelajaran.
"Tempat pelaksanaan dilakukan di beberapa sekolah di Pekanbaru," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad saat pembukaan OSN di Gelanggang Remaja, Pekanbaru, Senin.
Hamid mengatakan peserta Olimpiade berasal dari semua jenjang pendidikan, mulai tingkat sekolah dasar hingga menengah atas, baik itu sekolah berbasis agama maupun umum.
Para peserta didik bersaing memperebutkan 70 medali emas, 140 medali perak, dan 210 medali perunggu dari sembilan mata pelajaran, termasuk matematika, fisika, kimia, geografi, dan informatika.
Menurut Hamid, para peserta merupakan siswa pilihan yang melalui tahap seleksi berjenjang, dimulai di tingkat sekolah, kabupaten, hingga provinsi, di daerah masing-masing. Olimpiade sains di Pekanbaru, kata dia, merupakan pergelaran ke-16 yang diadakan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan bakat prestasi peserta didik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Memupuk rajut kebangsaan nasionalisme di antara anak-anak dari seluruh Indonesia," ucapnya.
Olimpiade Sains Nasional dibuka langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. Pembukaan ditandai dengan pemukulan kompang. Di hadapan ribuan peserta, Muhadjir mengatakan melalui Olimpiade ini diharapkan bakal muncul generasi sains Indonesia yang nantinya berkontribusi memajukan bangsa.
"Dua puluh tahun yang akan datang, anak-anak inilah yang menentukan bangsa ini. Kalau 1.200 siswa ini dibimbing dan dipelihara bakatnya, akan menjadi kekuatan sains nasional di masa datang," ujar Muhadjir.
RIYAN NOFITRA