Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Pemblokiran, Beda Fitur Telegram dan WhatsApp

image-gnews
Aplikasi pesan instan Telegram.
Aplikasi pesan instan Telegram.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir aplikasi layanan pesan Telegram. Alasannya, aplikasi ini digunakan kelompok radikal untuk berkomunikasi.

Lepas dari itu, Telegram layaknya WhatsApp, media layanan mengirim pesan. Cara kerjanya sama-sama menggunakan data Internet. Lalu, apa perbedaan dari keduanya?

Baca: Begini Bachrun Naim Manfaatkan Telegram Untuk Merancang Teror

1. Tempat Penyimpanan
Atas dasar privasi dan keamanan, Telegram menyimpan pesan para penggunanya di layanan komputasi awan (cloud). Karena itu, para pengguna tak perlu khawatir kehabisan memori ponsel.

Sedangkan WhatsApp menggunakan memori ponsel pengguna. Tak heran kalau Anda sering mendapatkan peringatan bahwa kapasitas ponsel Anda hampir habis jika pesan WhatsApp terlalu banyak.

Baca: Telegram Diblokir, CEO Telegram: Itu Aneh

2. Tipe File
Meski sama-sama mampu mengirimkan pesan berupa foto, video, dan suara, tapi WhatsApp tak mampu mengirimkan file dengan besaran 100 megabita. Sebaliknya, Telegram mampu melakukan itu. Namun untuk ukuran file di atas 1,5 gigabita, Anda akan mendapatkan pilihan menyimpannya di cloud maupun langsung diunduh ke ponsel.

3. Sinkronisasi Otomatis
Karena berbasis cloud, Anda bisa mengirimkan pesan ke berbagai perangkat. Pesan akan tersinkronisasi bersamaan di berbagai perangkat tersebut. Sedangkan WhatsApp tak memiliki fitur ini. Saat menggunakan perangkat lain, data Anda tak otomatis akan berada di perangkat tersebut.

Baca: Telegram Diblokir, Kemenkominfo: Digunakan Kelompok Radikal

4. Privasi dan Keamanan
Mungkin fitur di Telegram inilah yang dianggap "berbahaya" oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di Telegram, Anda bisa mengatur obrolan rahasia yang berisi pesan, foto, dan video, yang bisa hancur dengan sendirinya. Bahkan, Telegram menambahkan kata kunci tambahan untuk bisa membuka aplikasi ini.

Untuk keamanan, Telegram juga menggunakan metode enskripsi dan infrastruktur multi-data center. Fitur enskripsi end-to-end ini kemudian diikuti WhatsApp.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Cerita Percakapan Grup Para Teroris di Aplikasi Telegram

5. Grup
Grup di Telegram bisa memuat anggota hingga 10 ribu. Untuk pesan broadcast, Telegram pun tidak membatasi jumlah orang yang bisa dijangkau.

Sedangkan WhatsApp hanya membatasi anggota grup sampai 250 orang. Belakangan, WhatsApp menambahkan fitur reply yang serupa dengan fitur quote di Telegram.

Baca: Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meminta Internet service provider (ISP) untuk memutus akses terhadap sebelas domain name system (DNS) milik Telegram untuk aplikasi di website. Kanal di layanan berbagi pesan tersebut dianggap memuat propaganda radikalisme, terorisme, kebencian, dan gambar yang mengganggu (disturbing image), yang bertentangan dengan peraturan di Indonesia.

Dalam pemblokiran Telegram, 11 DNS yang diblokir, antara lain t.me, telegram.me, telegram.org, core.telegram.org, desktop.telegram.org, macos.telegram.org, web.telegram.org, venus.web.telegram.org, pluto.web.telegram.org, flora.web.telegram.org, dan flora-1.web.telegram.org.

Baca: Telegram Hadirkan Pembaruan untuk Versi Desktop

Simak perkembangan berita pemblokiran Telegram hanya di kanal Tekno Tempo.co


AMRI MAHBUB

Video Terkait:
Telegram, Aplikasi Favorit Teroris



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

1 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.


Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

3 hari lalu

Logo Telegram. Istimewa
Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.


Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

11 hari lalu

M.Sobur, terpidana 12 tahun penjara kasus UU Perlindungan Anak. Foto: istimewa
Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.


Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

11 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024.TEMPO/AYU CIPTA
Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.


Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

11 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.


Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

34 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.


Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

34 hari lalu

Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta  mengungkap jaringan  internasional penjualan  video pornografi yang libatkan  anak-anak  di bawah umur. Sabtu, 24 Februari 2024.TEMPO/AYU CIPTA
Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

"Pak Kapolres Berto terima adalah adanya video porno atau konten pornografi yang diduga di dalamnya anak anak Indonesia sebagai pemeran."


Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

52 hari lalu

Logo Telegram. REUTERS/Dado Ruvic
Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

Militer Israel mengakui mengoperasikan grup Telegram yang merayakan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza


Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

17 Januari 2024

Ilustrasi Telegram. Lifewire.com
Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

Pengguna aplikasi Telegram mungkin pernah tiba-tiba ditambahkan ke sebuah grup acak yang tidak diinginkan. Begini cara mencegahnya


Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

4 Januari 2024

Logo baru Facebook yang dicetak 3D terlihat di depan logo Google yang ditampilkan dalam ilustrasi ini yang diambil pada 2 November 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

Hutang Google, Meta, dan Tiktok dihapus dari database Rusia.