Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Ungkap Misteri Bulan: Punya Air Setara Lautan Bumi

image-gnews
Fase Puncak Gerhana Bulan Penumbra terlihat dari Denpasar, Bali, 23 Maret 2016.  ANTARA/Fikri Yusuf
Fase Puncak Gerhana Bulan Penumbra terlihat dari Denpasar, Bali, 23 Maret 2016. ANTARA/Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, CaliforniaNASA kembali memecahkan misteri antariksa, yakni bulan memiliki air. Hal ini terungkap dari sampel batu kristal yang dibawa wahana Apollo pada misi 1970.

Air di bulan pertama kali terungkap dari analisis sampel pada 2008. Dari studi kala itu terungkap bahwa kristal tersebut terbentuk dari aliran magma yang keluar dan terkristalisasi. Meski begitu, ilmuwan saat itu belum berhasil mengungkap apakah material tersebut unik atau memang ada aliran vulkanik lain di bulan.

Baca: NASA Siapkan Pesawat Komersial Supersonik untuk AS

Studi ilmuwan terbaru yang terbit dalam jurnal Nature Geoscience edisi 15 Agustus 2016 berusaha mengungkap lebih dalam sampel tersebut. Tim NASA menggunakan lebih banyak data dan metode untuk mencari tahu keberadaan batuan yang sama dengan sampel.

Hasil cukup memuaskan. Anthony Colaprete, anggota tim dari NASA, menyatakan ada banyak deposit vulkanik yang tersebar luas di bulan. "Menunjukkan bulan lebih basah dari perkiraan," kata dia, seperti dilansir laman berita Nature News.

Baca: Bocah 7 Tahun Surati NASA: Ingin Jadi Astronot dan Pergi ke Mars

Sayangnya, sekali lagi, studi kali ini belum berhasil menunjukkan berapa jumlah air di bulan. Sebelumnya, juga ada dua studi yang berusaha mengungkap keberadaan jumlah air di satelit alami bumi itu.

Pertama, pada 2010, sekelompok ilmuwan menemukan banyak jejak air dalam mineral bulan yang disebut apatit. "Mungkin jumlahnya cukup untuk membentuki lautan sedalam satu meter dengan luas yang hampir sama dengan permukaan bulan," kata Francis McCubbin, anggota tim yang juga ahli geologi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, yakni pada 2011. Ilmuwan mengungkap bahwa deposit vulkanik bulan mengandung air yang sama dengan basal vulkanik bumi.

Baca: Tas Astronot Neil Amstrong, Artefak Terakhir Misi NASA Apollo 11

Meski begitu, studi Colaprete dan tim setidaknya mampu menyebutkan bahwa sampel bulan yang ditemukan memiliki kadar air sebesar 0,05 persen. Jika angka ini kita gunakan sebagai angka moderat dan menempatkannya ke lokasi-lokasi deposit vulkanik bulan, tentu air di bulan cukup banyak.

"Jumlahnya kemungkinan besar hampir sama dengan air yang tampak di permukaan bumi," ujar Colaprete. "Bisa saja astronot nanti bisa mengekstrak air dari bulan."

Baca: NASA Rilis Video Menakjubkan tentang Pluto

Simak berita menarik lainnya tentang misteri antariksa dan NASA hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NATURE GEOSCIENCE | NATURE NEWS | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

1 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Reaksi Dunia atas Veto AS untuk Negara Palestina

Amerika Serikat sekali lagi menunjukkan dukungannya terhadap Israel dan menggunakan hak vetonya dalam menghalangi terbentuknya Negara Palestina.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

1 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
PBB Gagal Akui Negara Palestina karena Veto Amerika Serikat

Seperti telah diperkirakan, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menggagalkan upaya Palestina menjadi anggota tetap PBB.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

1 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

2 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

2 hari lalu

Logo Biro Investigasi Federal terlihat di markas besar FBI di Washington, AS, 14 Juni 2018. REUTERS/Yuri Gripas
Sejarah FBI dan Apa Saja Tugas-tugasnya

FBI mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore.