Negara Berkembang Hasilkan Sampah Elektronik Terbanyak
Reporter
Editor
Sabtu, 1 Mei 2010 16:16 WIB
AP Photo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Negara-negara berkembang diperkirakan akan mengasilkan sampah elektronik dua kali lebih banyak pada enam sampai delapan tahun ke depan. Sebuah studi yang dipublikasikan Jurnal Lingkungan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyebutkan, setiap tahunnya negara berkembang membuang 200 hingga 300 juta perangkat komputer yang tidak terpakai. Angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2030 yang jumlahnya mencapai 400 sampai 700 juta sampah komputer setiap tahunnya.
Menurut peneliti Eric Williams dan rekan-rekannya, banyaknya sampah elektronik itu disebabkan meningkatnya kepemilikan komputer dan peralatan elektronik lainnya di negara-negara berkembang. Pada saat yang sama, penemuan-penemuan baru di bidang teknologi terus berkembang dan membuat konsumen ingin memiliki model terbaru dari sebuah barang elektronik. "Sehingga masyarakat membuang benda elektronik yang masih dapat digunakan," kata Eric.
Oleh karenanya, dia mengharapkan adanya perhatian dunia terhadap masalah sampah elektronik ini. Menurut Eric, harus ada kesadaran ekonomi, sosial dan kebijakan khusus bagi tiap negara dalam mengelola sampah elektroniknya. Rini K | Sciencedaily
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.