2022, Populasi Harimau Harus Meningkat Dua Kali Lipat  

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 16:06 WIB

AP/WWF-PHKA
TEMPO Interaktif, Nusa Dua -Indonesia harus belajar dari kepunahan harimau Bali pada 1940-an dan harimau Jawa pada 1980-an, sehingga yang tersisa pada saat ini hanya harimau Sumatera. Demikian dikatakan oleh Menteri Kehutananan Republik Indonesia Zulkifli Hasan dalam “Pre Tiger Summit Partners Dialogue Meeting” di Nusa Dua, Senin (12/07/2010).

Jumlah harimau Sumatera pun terus menyusut sehingga nasibnya dikhawatirkan akan menyusul dua jenis harimau lainnya. “Untuk mencegah kepunahan Harimau Sumatera, Indonesia sudah mengembangkan Rencana dan Strategi tentang Pencegahan Harimau,” kata Zulkifli.

Pada saat ini, populasi Harimau Sumatera hanya 400 ekor atau 12 persen dari total populasi harimau dunia. Untuk mencegah kepunahan harimau Sumatera, Indonesia telah memiliki penangkaran harimau tersebut di Tambling Wildlife Conservation di Lampung.

Director Program Global Tiger Initiative-World Bank, Kezhab Varma menyatakan, upaya pencegahan kepunahan harimau memerlukan political will dari setiap negara yang masih memiliki harimau. “Persoalan harimau tidak hanya perburuan, perdagangan illegal atau konsumsi oleh masyarakat, namun lebih pada penyediaan informasi soal pentingnya habibat harimau kepada masyarakat,” kata Kezhab.

Kepunahan harimau Bali seharusnya menjadi contoh bagi seluruh negara bagaimana seharusnya strategi untuk melindungi hewan langka ini. World Bank mendukung pendanaan untuk recovery harimau itu. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyatakan penyesalan atas kepunahan Harimau Bali. “Kepunahan ini seharusnya menjadi pelajaran. Saya berharap konferensi ini menghasilkan langkah agar tidak terjadi kepunahan serupa di masa datang,” kata Pastika.

Zulkifli Hasan menyatakan, populasi harimau yang baik menunjukkan kondisi hutan yang sehat. Untuk mendorong upaya pelestarian mamalia langka itu pemerintah akan menyiapkan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kehutanan. Undang-undang ini nantinya diharapkan mampu menjadi dasar hukum pengamanan kawasan konservasi untuk mencegah kepunahan satwa dilindungi. “Hukuman bagi pelanggar undang-undang ini tidak lagi hukuman maksimal, tapi hukuman minimal,” katanya.

Konferensi Harimau yang dihadiri oleh 13 negara pemilik harimau ini merupakan kelanjutan dari World Manifesto on Combating Wildlife Crime di Pattaya, Thailand. Ketiga belas negara itu adalah Bangladesh, Bhutan, China, India, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Nepal, Rusia, Thailand dan Vietnam.

Pertemuan ini akan merumuskan naskah Rencana Pemulihan Harimau sebagai kesepakatan antarnegara untuk pelestarian harimau. Targetnya, populasi harimau akan meningkat dua kali lipat pada 2022. Hasil ini akan dibawa pada pertemuan tingkat kepala negara di Saint Petersburg, Rusia pada 15-18 September 2010.

Pada saat ini, spesies harimau dunia hanya tersisa sebanyak 3200 ekor, terdiri dari harimau Sumatera, Bengal, Amur, Indochina, Cina Selatan dan Malaya. Di Indonesia, habitat harimau Sumatera menyusut hampir 50 persen dalam kurun waktu 25 tahun terakhir. Sekitar 70 persen dari habitat itu tersebar di luar kawasan konservasi. Kawasan ini tersebar pada 20 hutan yang terisolasi satu sama lain. Kondisi ini menyebabkan Indonesia berada pada posisi kunci pelestarian harimau dunia.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.

Baca Selengkapnya

Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.

Baca Selengkapnya

Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.

Baca Selengkapnya

Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.

Baca Selengkapnya

Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Baca Selengkapnya

Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.

Baca Selengkapnya

Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).

Baca Selengkapnya

Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.

Baca Selengkapnya

Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.

Baca Selengkapnya