Tutup Mulut Ketika Bersin  

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2010 19:41 WIB

Ilustrasi Bersin. Image by Royalty-Free/Corbis
TEMPO Interaktif, Atlanta -Selama pandemi flu H1N1, atau lebih dikenal dengan flu babi, para pekerja kesehatan masyarakat giat mendesak orang untuk menerapkan kebiasaan hygiene yang baik. Namun menurut sebuah studi, hanya sedikit yang tunduk pada saran itu.

Sekitar satu dari tiap empat orang yang dipantau oleh para peneliti di tempat umum tidak mau repot menutup mulut ketika batuk atau bersin. Hanya segelintir orang, atau kurang dari lima persen orang yang menutupi mulutnya menggunakan metoda sesuai rekomendasi petugas kesehatan, yaitu memakai tisu atau lengan.

“Studi ini menunjukkan betapa rendahnya prevalensi perilaku pernafasan hygiene yang direkomendasikan dan mengindikasikan bahwa pesan kesehatan yang dipromosikan dalam iklan media massa tidak dilihat atau tidak siap diadopsi oleh masyarakat di kota ini,” kata Nick Wilson dari Otago University Wellington di New Zealand, yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Studi itu digelar di tiga lokasi di Wellington, ibukota Selandia Baru, yang kualitas kampanye kesehatan masyarakat selama pandeminya setara dengan apa yang dilakukan di Amerika Serikat dan negara lain di seluruh dunia. Meski demikian, para peneliti mengatakan hasil studi mereka tidak mencerminkan kondisi di tempat lain.

Hasil studi yang dipresentasikan dalam International Conference on Emerging Infectious Diseases di Atlanta, Amerika Serikat itu memaparkan bahwa salah satu tindakan sederhana yang direkomendasikan dalam kampanye di media adalah menutup mulut dengan tisu atau bagian dalam lengan untuk mencegah virus menempel di tangan dan menyebar ke permukaan benda di sekelilingnya.

Batuk dan bersih menyemburkan kuman dalam kecepatan tinggi. Jika anda batuk, tak kurang dari 3.000 tetesan kecil cairan tersembur dari mulut, beberapa di antaranya memiliki kecepatan hingga 80 km/ jam. Bersin lebih buruk lagi karena menyemburkan 40.000 droplet dengan kecepatan hingga 320 km/jam.

Jika seseorang sakit, droplet ketika dia batuk dapat mengandung virus hingga dua ratus juta partikel. Di udara, virus dalam tetesan kecil cairan itu dapat bertahan hidup sampai empat jam. Ketika mendarat di atas kertas, partikel virus itu bisa bertahan se lama berjam-jam, sedangkan di atas besi atau plastik mereka bisa hidup hingga berhari-hari.

TJANDRA | LIVESCIENCE

Berita terkait

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

28 November 2023

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.

Baca Selengkapnya

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

15 Oktober 2023

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

8 Mei 2023

Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

Berita-berita ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad kemarin, 7 Mei 2023 dimulai dari Presiden Jokowi meninjau jalan-jalan rusak di Lampung.

Baca Selengkapnya

Beragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat

17 Desember 2022

Beragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat

UK Health Security Agency (UKHSA) mengimbau para penonton Piala Dunia 2022 Qatar untuk mewaspadai tanda-tanda terinfeksi flu unta. Ini ragam flu.

Baca Selengkapnya

Setelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat

31 Agustus 2022

Setelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat

Sebelum Flu Tomat mengejutkan dunia, 3 jenis flu ini pernah menggegerkan masyarakat dan wajib Anda waspadai: flu burung, flu Singapura dan flu babi.

Baca Selengkapnya

4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

27 Juli 2022

4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

WHO menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini bukanlah kali pertama.

Baca Selengkapnya

Cara Menghindari Flu

8 November 2021

Cara Menghindari Flu

Untuk orang tua vaksinasi influenza ini kurang efektif, namun bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit flu.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza

8 November 2021

Fakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza

Flu babi menyebar dengan cepat dari satu negara ke negara lain, tapi orang muda dan orang tua telah kebal terhadapnya.

Baca Selengkapnya

Miliarder Cina Peternak Babi Dihukum 18 Tahun Karena Kritik Pemerintah

29 Juli 2021

Miliarder Cina Peternak Babi Dihukum 18 Tahun Karena Kritik Pemerintah

Miliarder Cina dihukum 18 tahun penjara karena berani mengkritik kebijakan pemerintah terkait penanganan flu babi.

Baca Selengkapnya

Mendag Lutfi Ungkap Peliknya Persoalan Kedelai dan Penyebab Harga Naik

11 Januari 2021

Mendag Lutfi Ungkap Peliknya Persoalan Kedelai dan Penyebab Harga Naik

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan tidak mudah mengatasi persoalan kacang kedelai.

Baca Selengkapnya