Solusi di Balik Komputasi Awan

Reporter

Editor

Sabtu, 6 Agustus 2011 11:19 WIB

Komputasi Awan.

TEMPO Interaktif, Jakarta - Secara demografis, Internet dikuasai pemuda kelahiran 1980-an dan 1990-an. Mereka dikenal sebagai Generasi Y dan Generasi Z. Dua generasi ini terlahir di tengah membanjirnya perangkat bergerak dan aplikasi pendukung serta kencangnya Internet broadband. Inilah yang membuat mereka lebih mudah mengadopsi teknologi.

Pengguna teknologi informasi yang semakin meningkat berarti menambah beban bagi pusat penampungan data. Setiap penjualan 600 telepon seluler pintar atau 120 komputer tablet di seluruh dunia memaksa operator seluler menambah satu unit server.

“Ledakan data tak terhindarkan lagi," ujar Wakil Presiden International Data Corporation (IDC) Asia-Pacific Group, Avneesh Saxena, Selasa pekan lalu, di Penang, Malaysia.

Supaya setiap perangkat tersebut bisa tersambung ke Internet, teknologi komputasi awan atau cloud computing menjadi jawabannya. Komputasi awan merupakan kumpulan perangkat keras, jaringan, penyimpanan, layanan, dan antarmuka pada pusat data yang bisa diakses pengguna melalui Internet. Istilah “awan” disematkan pada struktur pusat data yang rumit tapi bisa melayani pengguna.

Pekan lalu, Tempo mendapat kesempatan menilik pusat data Intel di Malaysia. Di dalam ruang seluas dua kali lapangan tenis yang dingin dan bising karena suara putaran keping cakram itu, Intel menyusun 3.200 unit server.

Di negeri jiran itu Intel Corporation membangun pusat data pada 2002. Awalnya bangunan ini dirancang sebagai pusat data kerapatan rendah. Belakangan perusahaan semikonduktor itu membutuhkan lebih banyak mesin untuk mengolah data dari kantor di seluruh dunia. Perubahan dilakukan dengan mengganti pusat data menjadi kerapatan tinggi yang menampung lebih banyak server.

Intel memprediksi terjadi pertambahan jumlah pengguna Internet baru sebanyak 1 miliar orang pada 2015. Pada kurun bersamaan, 15 miliar perangkat elektronik terhubung dengan jaringan Internet.

"Dunia terhubung semakin besar dan beragam," kata Leadership Marketing Data Center Group Intel Corporation Allyson Klein pada acara Intel Asia-Pacific Cloud Summit di Penang, Malaysia.

Sejak teknologi cloud computing diterapkan terjadi peningkatan efisiensi birokrasi. Sebelum komputasi awan diterapkan, teknisi membutuhkan waktu sampai tiga bulan untuk mendirikan server sesuai dengan permintaan departemen tertentu karena mereka harus mencocokkan perangkat keras sesuai dengan kebutuhan. Kini, dengan komputasi awan hanya butuh waktu tiga jam untuk menuntaskan pekerjaan tersebut.

Klein menjelaskan bahwa penerapan virtualisasi pada teknologi informasi membuat perusahaan tak lagi terkotak-kotak ke dalam berbagai departemen. Semua bagian kini cukup menggunakan pusat data dengan server yang seragam.

“Semua kebutuhan bisa diatur melalui antarmuka komputasi awan yang fleksibel,” ujarnya. Penggunaan komputasi awan membuat Intel berhemat US$ 17 juta dalam dua tahun terakhir.

Information Technology Director Intel Asia-Pacific Liam Keating mengatakan dibutuhkan investasi yang sangat besar untuk membangun pusat data dan mengadopsi teknologi komputasi awan. Supaya tidak terbebani oleh biaya yang tinggi, menurut dia, perusahaan bisa menyewa pusat data milik penyedia layanan komputasi awan dan memanfaatkannya untuk berbagai keperluan. “Pengguna cukup menyewa layanan sesuai kebutuhan (pay as you go),” ujar Keating.

Bahkan Pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan memanfaatkan komputasi awan sebagai solusi penghematan uang negara. Karena itu, pekan ini pemerintah federal itu mengumumkan rencana penutupan 40 persen pusat data di seluruh negara bagian dalam empat tahun mendatang.

Langkah tersebut diambil karena pusat data yang tersebar dan dikelola secara terpisah cenderung tidak efektif dan menyedot sebagian besar anggaran dari pagu belanja teknologi informasi sebesar US$ 80 miliar per tahun.

ANTON WILLIAM





Berita terkait

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

16 jam lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

6 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

6 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

7 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

11 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

15 hari lalu

Mengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik

Inovasi teknologi seluler terus bergerak cepat dan membawa pengguna ke ranah 5,5G yang kini sudah mulai dikembangkan dan hadir pertama kali di Cina.

Baca Selengkapnya

Find My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati

15 hari lalu

Find My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati

Find My Device telah mengalami peningkatan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi perangkat mereka secara offline.

Baca Selengkapnya

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

23 hari lalu

8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

25 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

37 hari lalu

Survei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa

Survei Populix mencatat kebutuhan internet naik 40 persen selama bulan Ramadan. Mayoritas responden berbagi keseharian melalui Whatsap dan Instagram.

Baca Selengkapnya