TEMPO Interaktif, Washington - Lebih dari satu dekade, para ilmuwan telah mencoba memecahkan kode-kode enzim penting untuk mereplika protein HIV. Tetapi komunitas gamers bisa melakukannya lebih cepat. Mereka hanya butuh kurang dari tiga minggu.
Penelitian ini dipublikasikan melalui jurnal Nature Structural & Molecular Biology, Universitas Washington. Hasil penelitian menerangkan bagaimana mereka menemukan cara yang akurat untuk memprediksi struktur protein.
Dengan cara ini, ilmuwan dapat menemukan lokasi yang tepat untuk menghentikan pertumbuhan virus itu. Juga memberi kesempatan para peneliti menentukan pengobatan yang efektif bagi penderita HIV/AIDS.
Aplikasi game tiga dimensi yang mereka pakai adalah Foldit. Para peneliti di Universitas Washington mengembangkan aplikasi ini pada 2008. Cara kerja aplikasi ini yaitu dengan memutar molekul asam amino untuk membuat struktur protein tiga dimensi. Mereka memecahkan tantangan ilmiah yang rumit menjadi permainan komputer yang kompetitf.
Dengan menggunakan model tiga dimensi pada komputer, para gamers mampu menciptakan struktur enzim yang bertanggung jawab untuk replikasi beberapa virus--termasuk HIV--dengan akurat.
Sebelumnya, para gamers menggunakan program Foldit untuk memecahkan masalah struktur perbaikan dengan protein lainnya. Seperti untuk menghentikan Mason-Pfizer Monkey Virus (M-PMV). Lalu mencapai kemajuan dengan AIDS dalam rhesus monyet. Dengan bekerja bersama-sama, beberapa team gamers yang berbeda-beda mampu membuat model yang akurat tentang struktur protein itu untuk memecahkan masalah replikasi.
"Para ilmuwan tertarik untuk bekerja di luar struktur tiga dimensi protein karena mereka membantu memahami bagaimana protein bekerja di dalam sel," ujar David Baker, profesor biokimia di Universitas Washington.
MYFOX ATLANTA | SCIENTIFIC AMERICAN | ISMI WAHID
Berita terkait
Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif
21 Oktober 2017
Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.
Baca SelengkapnyaDua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA
13 September 2017
Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA
Baca SelengkapnyaBeralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One
27 Agustus 2017
Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.
Baca SelengkapnyaLG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017
23 Agustus 2017
LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.
Baca SelengkapnyaFormula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports
22 Agustus 2017
Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.
Baca SelengkapnyaBahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer
16 Agustus 2017
Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.
Baca SelengkapnyaGame 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak
11 Agustus 2017
Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.
Baca SelengkapnyaFokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator
10 Agustus 2017
Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.
Baca SelengkapnyaParis Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024
9 Agustus 2017
Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.
Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif
4 Agustus 2017
Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.
Baca Selengkapnya